BANDA ACEH – Ayah Angelina Sondakh, Lucky Sondakh, meninggal pada Minggu (30/10), di rumah sakit kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Kepergian sang ayah menyisakan duka mendalam bagi Angie. Angelina Sondak mengungkap bahwa ayahnya adalah sosok kepala rumah tangga bertanggungjawab dengan rasa toleransi yang besar.
Meski berbeda keyakinan, ayah Angie selalu mengingatkan dirinya untuk ibadah tepat waktu. 10 tahun terpisah karena harus menjalani masa tahanan, Angie bersyukur masih bisa dipertemukan dengan sang ayah saat bebas.
“Ayah saya ayah terbaik. Aku tahu aku banyak ngecewain dengan keputusan aku untuk tidak sama (keyakinan) dengan ayah saya. Dulu ayah saya yang selalu ingatin kamu salat yang benar, puasa, sangat menghargai,” ungkap Angelina Sondakh kepada wartawan di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Minggu (30/10) malam.
Sempat dikabarkan keputusan mualaf mendapat pertentangan, Angelina Sondakh meyakini ayahnya sangat ikhlas menerima segala keputusan yang dia ambil. Bahkan Lucky Sondakh rela pasang badan saat diminta mengucilkan Angelina Sondakh.
“Ketegaran ayah saya menerima saya. Aku yakin hati kecilnya ikhlas dengan saya, menghadapi tekanan dari eksternal yang bikin saya salut. Aku nggak bisa ngebayangin, dari kecil diajarin oleh beliau, belajar nyetir mobil, aku ikut putri-putrian ayah yang akan mempersiapkan aku untuk sesi wawancara dan lain-lain. Dia sangat menyukai kalau saya ada di atas panggung,” kenang Angelina Sondakh sambil menangis.
Beberapa hari sebelum meninggal dunia, Angie sempat mengajak ayahnya jalan-jalan dan makan bersama dengan cucunya, Keanu Massaid. Di situ Angelina melihat sang ayah punya semangat sembuh.
“Keanu terakhir mereka bercanda di meja makan, Keanu bilang, ‘Iya ya Opa giginya sudah nggak ada.’ ‘Ih kamu ya. Semua orang juga bakal jadi tua.’ Yang saya ingat saat Keanu datang kata Opa, ‘Aku sih sebenarnya sembuh kalau lihat Keanu,'” terang Angelina Sondakh.
“Keanu dirawat banget oleh ayah saya, ada figur ayah di situ,” pungkas Angelina Sondakh.
