BANDA ACEH – Kate Middleton memiliki hubungan dekat dengan Ratu Elizabeth II. Seorang ahli keluarga kerajaan mengatakan Kate dilaporkan berurai air mata setelah baru-baru ini karena teringat mendiang ratu.
Kate Middleton dan Ratu Elizabeth II memiliki ikatan khusus. Kate pertama kali bertemu ratu pada 2008 di pernikahan Peter Phillips, sepupu Pangeran William. Kate mengatakan kepada ITV dalam wawancara pada 2010 bahwa ratu sangat ramah.
“Yah, saya pertama kali bertemu dengannya di pernikahan Peter dan Autumn dan dia sangat ramah,” kata Kate kepada ITV.
Pangeran William setuju bahwa neneknya menyambut Kate dengan tangan terbuka. “Dia sangat ramah. Dia sudah lama ingin bertemu Kate, jadi sangat menyenangkan baginya untuk datang dan menyapa Kate. Kami mengobrol sedikit dan berbincang dengan sangat baik,” ujar William dalam wawancara yang sama.
Kate Middleton (Depositphotos)
Menurut pakar kerajaan Neil Sean, Kate melihat Ratu Elizabeth sebagai sosok tepercaya. “Dia berkata bahwa Yang Mulia Ratu tidak hanya seorang wanita yang luar biasa, tetapi juga seorang teman yang sangat baik, orang kepercayaan,” kata Sean.
“(Ratu) seseorang yang benar-benar bisa dia andalkan dan ajak mengobrol kapan saja ketika dia mengalami saat-saat bimbang yang serius, karena saya yakin dia akan memiliki peran yang begitu besar.”
Menurut Sean, seorang sumber mengatakan kepadanya bahwa Kate menjadi emosional setelah masuk ke sebuah ruangan dan mencium aroma parfum Ratu Elizabeth. “Dia mengatakan kepada sebuah sumber bahwa satu hal inilah yang dapat memicu air matanya,” ungkapnya.
Sean mengatakan Ratu Elizabeth menyukai parfum merek Floris. Dia memakai wewangian dengan nama White Rose. Sean mengatakan parfum itu memiliki aroma buah yang segar. “Menurut sumber itu, Kate baru-baru ini masuk ke sebuah ruangan dan langsung mencium baunya, dan kemudian diliputi emosi,” ujar Sean lagi.
Sean lalu menambahkan bahwa Kate mengatasi duka kehilangan Ratu Elizabeth dengan berusaha tetap sibuk. “Dia terus bergerak maju. Tapi dia mengaku bahwa ada saat-saat dia lengah dan sedih (teringat ratu).”
