BANDA ACEH -Anggaran belanja APBN 2022 senilai Rp 1.200 T yang belum terpakai harus benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Jika tidak ada kebutuhan mendesak hingga akhir tahun, anggaran tersebut lebih baik dimanfaatkan untuk tahun depan.
Demikian disampaikan Menteri Keuangan RI era Presiden Soeharto, Fuad Bawazier dalam merespons perintah Menkeu Sri Mulyani kepada Kementerian/Lembaga untuk menghabiskan anggaran belanja negara tahun 2022.
Alih-alih dihabiskan secara jor-joran tanpa manfaat, Fuad menyarankan agar anggaran tersebut dimasukkan ke dalam Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA).
“Kalau tidak terserap ya apa boleh buat, tapi jangan dipaksakan atau mengada-ada. Yang tidak terserap dijadikan saldo atau sisa anggaran lebih dan dimanfaatkan untuk tahun anggaran yang akan datang,” kata Fuad Bawazier kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/11).
Bukan tanpa sebab. Fuad menilai sisa anggaran biasanya dihabiskan kementerian, lembaga, dan daerah untuk keperluan yang tidak penting.
Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan kepada pemerintah untuk lebih efisien dalam mengelola anggaran di tengah himpitan krisis global saat ini.
“Selama ini memang sudah umum terjadi bahwa anggaran dipakai saja biar habis walaupun asal-asalan. Kita harus efisien dan efektif dalam anggaran,” tutupnya.