Kamis, 14/11/2024 - 10:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Klarifikasi soal Larangan Wahabi di RI, PBNU: Yang Dilarang Paham Wahabi Takfiri dari Timur Tengah

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Lembaga Dakwah (LD) PBNU meminta pemerintah membuat regulasi yang melarang penyebaran paham Wahabi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Sementara itu, Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi menjelaskan bahwa paham Wahabi yang dimaksud yakni Wahabi tafikri yang berkembang di Timur Tengah dan menjadi ideologi kekerasan ISIS

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Ya mungkin ini perlu sedikit kita luruskan, bahwa yang dimaksud adalah paham Wahabi takfiri yang beredar dari Timur Tengah dan menjadi ideologi kekerasan ISIS, yang mengkafirkan muslim beda paham dan menghalalkan darah semua yang menjadi musuhnya,” kata Gus Fahrur seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (31/10/2022).

Berita Lainnya:
9 Orang Tewas, 8 Luka-luka Akibat Tertimpa Pohon saat Ritual Tolak Bala di Situs Mattabulu Soppeng
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Gus Fahrur mengatakan bahwa tidak semua paham Wahabi radikal. Ia menyebut ada juga paham Wahabi yang moderat dan menjalin hubungan kerjasama dengan kelompok lain.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Keputusan LD PBNU tidak serta merta menjadi keputusan PBNU karena sifatnya hanya rekomendasi ke dalam, dan seharusnya tidak untuk di publikasikan sebelum mendapat persetujuan Ketum PBNU,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Puan: Ini Masa Paling Berbahaya Sejak Perang Dunia II
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa selama ini Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf membawa misi Islam Aswaja yang memuliakan manusia dalam derajat yang sama. Misi yang menghormati dan menghargai pihak yang menganut agama Isam atau tidak.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Dunia harus membangun konsensus atas nilai-nilai yang perlu disepakati agar semua pihak yang berbeda-beda dapat hidup berdampingan secara damai. Termasuk dalam menyikapi perbedaan paham dengan Wahabi,” pungkasnya.


Reaksi & Komentar

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنفُسَكُم بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَىٰ بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِندَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ البقرة [54] Listen
And [recall] when Moses said to his people, "O my people, indeed you have wronged yourselves by your taking of the calf [for worship]. So repent to your Creator and kill yourselves. That is best for [all of] you in the sight of your Creator." Then He accepted your repentance; indeed, He is the Accepting of repentance, the Merciful. Al-Baqarah ( The Cow ) [54] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi