BANDA ACEH – Elon Musk ternyata tak sendirian sebagai pemilik baru twitter. Pendiri Tesla itu menggelontorkan USD 44 miliar atau setara Rp 684 triliun untuk membeli saham twitter, sambil menggandeng Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal.
Dengan transaksi sebesar itu, Elon Musk menjadi pemegang saham pengendali yang menguasai mayoritas saham berkode TWTR yang melantai di bursa Wall Street. Transaksi tersebut direalisasikan pada Kamis (27/10) waktu Amerika Serikat (AS).
Seiring dengan langkah itu, Forbes melaporkan, Elon Musk juga mengajak serta Pangeran Alwaleed bin Talal untuk ikut berinvestasi di twitter.
“Sempat maju-mundur merespons tawaran Elon Musk ke perusahaan media sosial, Kerajaan mengonfirmasi telah mewujudkan komitmen pendanaan USD 1,9 miliar kepada pemilik baru twitter,” tulis Forbes dikutip Selasa (1/11).
Hal itu juga terkonfirmasi dari pernyataan Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal, di akun twitter pribadinya. “Hai kawan CEO twitter Elon Musk… bersama kita jalani di twitter ,” tulisnya seraya menerakan emoticon bersalaman.
Dalam unggahan tersebut, juga ditunjukkan keterbukaan informasi publik soal investasi di twitter. Hal itu dilakukan melalui perusahaan milik Pangeran Alwaleed bin Talal, Kingdom Holding. Di perusahaan tersebut, dia menguasai 95 persen saham.
Proses pengambilalihan saham twitter oleh Elon Musk, memang sempat memunculkan pertanyaan soal investor di bali pendanaan sebesar Rp 684 triliun. Uang untuk membeli saham tersebut, dikabarkan berasal dari 19 investor.
Sebelumnya tak pernah dijelaskan siapa saja mereka. Tapi kini salah satu di antaranya terkuak, yakni Pangeran Alwaleed bin talal. Salah satu orang terkaya dunia yang punya jaringan bisnis global itu, menanamkan investasi di twitter sebesar USD 1,9 miliar untuk menguasai 4 persen saham twitter.
Dengan dana sebesar itu, lanjut Forbes, Pangeran Arab Alwaleed bin Talal jadi pemegang seham twitter terbesar kedua setelah Elon Musk. Saham yang diborong sebanyak 34,948 juta di harga USD 54,20 per saham.