Agensi Bantah Aktor Yoo Ah In Jadi penyebab Kerumunan Berujung Tragedi di Itaewon

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Perayaan Halloween yang berujung tragedi di Itaewon, Korea selatan, menyeret nama aktor Yoo Ah In. Yoo Ah In, aktor Korea Selatan yang namanya dikenal setelah memainkan beragam peran baik di televisi maupun film layar lebar, dituding menjadi salah satu pemicu terjadinya kerumunan di Itaewon saat perayaan Halloween. Label Yoo Ah In, seperti dikutip dari Koreaboo.com, menyangkal tuduhan aktornya berperan dalam lonjakan massa yang kemudian berakibat fatal, menewaskan 156 orang dan melukai 151 lain di Itaewon pada 29 Oktober.

ADVERTISEMENTS
ad39

Sebelumnya beberapa outlet berita melaporkan bahwa berdasarkan klaim yang dibuat oleh saksi di daerah tersebut, kerumunan mulai terjadi ketika seorang selebriti muncul di salah satu tempat di sekitar gang di Itaewon. Meski Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan mengklarifikasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan tidak ada penyebab spesifik dari lonjakan kerumunan yang dapat diverifikasi, di internet ramai disebut Yoo Ah In adalah selebriti yang menyebabkan kerumunan itu.

ADVERTISEMENTS

Tak hanya nama Yoo Ah In, ada beberapa tudingan yang menyasar selebriti, influencer, bahkan live streamer menyusul tragedi Itaewon. Yoo Ah In, yang tinggal di Itaewon dan dikenal sering mengunjungi daerah tersebut, ikut terseret dalam tuduhan.

ADVERTISEMENTS

Menanggapi tuduhan itu, agensi Yoo Ah In, UAA, merilis pernyataan pada 1 November yang membantah rumor tersebut. Menurut agensi, Yoo Ah In yang terkenal setelah berakting dalam drama Sungkyunkwan Scandal, bahkan tidak berada di Korea Selatan ketika insiden itu terjadi.

ADVERTISEMENTS

Beberapa media menulis, polisi telah memperingatkan terhadap tindakan yang bisa digolongkan sebagai pencemaran nama baik. Mereka menyatakan akan waspada dalam menuntut semua kasus pencemaran nama baik yang melibatkan lonjakan massa. Polisi dilaporkan telah mulai menyelidiki enam kasus pencemaran nama baik dan meminta 63 postingan online terkait tragedi Itaewon untuk dihapus.

ADVERTISEMENTS

Penulis Redaksi

ADVERTISEMENTS

Editor Suyanto Soemohardjo

Sumber: Tabloidbintang

Exit mobile version