Salafi Bukan Aliran atau Kelompok, UAH: Setiap Muslim yang Mengikuti Tuntunan Rasulullah Itu Salafi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH). FOTO/Net

BANDA ACEH – Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyebut bahwa Salafi bukan merupakan sebuah aliran atau kelompok.

UAH mengatakan bahwa umat Islam yang ada di dunia merupakan umat Salafi yang mengikuti sunnah dari Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut seperti disampaikan Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube Mocca Chino, dikutip pada Rabu, 2 November 2022.

“Di kajian kita hari ini, membahas tentang pedoman kehidupan,” ujar Ustadz Adi Hidayat menegaskan.

“Dengan kesimpulan kita semua adalah umat Salafi yang dimaksudkan mengikuti tuntunan Rasulullah AS yang tersumber dari Al-Quran, itu yang pertama,” tambahnya.

UAH kemudian kembali menegaskan bahwasannya Salafi itu bukan merupakan kelompok tertentu dalam ajaran Islam.

Justru Salafi dapat diartikan sebagai seluruh umat muslim yang belajar dengan tuntunan yang benar.

“Yang kedua, maaf, Salafi itu bukan kelompok tertentu, tidak terkhusus pada jamaah tertentu tapi bagi setiap muslim yang belajar sesuai dengan tuntunan yang benar,” papar UAH.

Terakhir UAH menegaskan kalau Salafi merupakan pilihan yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Yang ketiga, semua tuntunan disebut dengan manhaj, yang harus dipelajari lewat mazhab, pasti akan lewat kesitu. Itu bukan kelompok atau aliran, tapi adalah pilihan yang bisa diamalkan dalam kehidupan.” tutupnya.

Sebelumnya Ustadz Adi Hidayat menuturkan bahwa Syekh atau Kiyai Abdul Wahab Hasbullah adalah salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu disinggung oleh Ustadz Adi Hidayat mengenai fenomena Wahabi di tengah-tengah masyarakat yang dinilai keras dan radikalisme.

Dalam sebuah ceramahnya yang ditayangkan oleh kanal YouTube Ceramah Pendek dengan Judul: Apa Itu Wahabi?, Ustadz Adi Hidayat LC MA, pendakwah asal Bekasi ini coba meluruskan.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan agar orang-orang tidak bermudah-mudahan menuduh seseorang dengan sebutan yang tidak diketahui asal-usulnya.

Ia pun memberikan contoh salah satu tokoh ulama Nahdlatul Ulama, Syekh atau Kiyai Abdul Wahab Hasbullah yang merupakan salah satu pendiri NU.

“Siapa wahabi yang dimaksudkan di sini? Saya tidak mengerti, karena di antara pendiri Nahdlatul Ulama pun Syeikh Abdul Wahab Hasbullah. Wahab juga namanya, hati-hati,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Jika merujuk kepada sosok Kiyai Abdul Wahab Hasbullah, tokoh ini adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang diangkat oleh Presiden Joko Widodo pada 7 November 2014 lalu.

Exit mobile version