NASIONAL
NASIONAL

Faisal Basri Sindir Posisi Jokowi yang Tidak Aman Setelah 2024, Persiapkan Gibran ke Jakarta?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Refly Harun dan ekonom senior, Faisal Basri menyoroti manuver politik yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo setelah masa pemerintahannya berakhir pada 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal ini disampaikan mereka dalam unggahan di podcast unggahan kanal YouTube-nya, disebutkan oleh Refly, Jokowi lebih terlihat sibuk mengurusi politik daripada merampungkan tugasnya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Saya punya hipotesa sebenarnya, mbok ya Presiden Jokowi (dalam) dua tahun terakhir pikirkan legacy yang baik aja. Nggak usah mikirin politik,” kata Refly, dikutip pada Rabu (2/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Refly memandang, Jokowi dibandingkan mempersiapkan warisan terbaik untuk era kepemimpinan berikutnya, malah lebih fokus dengan urusan politik.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dirinya mencontohkan seperti Jokowi yang mempersilahkan menterinya mempersiapkan kebutuhan 2024, sampai Jokowi yang belakangan banyak dikaitkan dengan pemilihan bakal calon presiden.

Berita Lainnya:
Iran Tegaskan Dukung Semua Keputusan Hizbullah
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Kita kan jadi bingung, dia mengharapkan apa? Dia kan in power-nya sekarang,” ujar Refly.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Kepentingan pribadi

Mendengar pendapat Refly, Faisal Basri pun menjelaskan dari sudut pandang psikolog. Menurutnya Jokowi merasa tidak aman bila kelak tidak lagi berkuasa.

“Karena itu dia perlu siapkan putra mahkota yang melindungi, kira-kira begitu?” ucapnya.

“Perlu memastikan bahwa yang menggantikan dia akan melindungi dia, atau yang lebih positif lagi yang menggantikan dia akan meneruskan rencana-rencana besar dia, misalnya ibu kota baru.”

Sementara itu hal ini, jelas Faisal, terkait budaya politik Indonesia yang seolah menjadikannya seolah bisnis keluarga. Menurut Faisal, hal ini turut dipikirkan oleh Jokowi untuk kelangsungan karier politik anak-anaknya ke depan.

Berita Lainnya:
Mendes Yandri Ungkap 4 Arahan Prabowo soal Desa Tertinggal

Meski tak menyebutkan nama, Faisal menggunakan contoh Solo yang dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjabat sebagai wali kota di daerah tersebut.

“Itu akan kandas kalau saya tidak punya pengaruh lagi, karena kalau saya tidak jadi presiden lagi saya tidak punya pengaruh,” kata Faisal.

“Barangkali rakyat juga udah lupa. Jadi kalau anak saya mau maju di Jakarta entar nggak ada yang bisa bantu itu, selesai saja sampai Solo. Jadi memang ada insting politik untuk seperti itu,” sambungnya.

Meski begitu, Faisal menilai masih ada banyak politikus yang tidak menggunakan cara pandang serupa. Namun yang menjadi masalah utama Jokowi saat ini adalah perasaan tidak aman apabila sudah tak lagi berkuasa di tahun 2024 mendatang.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya