Tragedi Itaewon dan Kesadaran Baru Betapa Berbahayanya Kerumunan Jumlah Besar

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Tragedi Itaewon yang menelan korban 156 tewas dan 172 terluka, mengejutkan warga Korea Selatan juga masyarakat dari berbagai negara. Tragedi yang mengundang keprihatinan besar ini, juga membuat warga Korea Selatan lebih berhati-hati saat berada di kerumunan, terutama saat dalam perjalanan menggunakan kereta api bawah tanah yang selalu padat penumpang.

Beberapa pengguna kereta bawah tanah Korea menyatakan mereka melihat perbedaan di antara sesama penumpang sejak tragedi Itaewon. Banyak penumpang kereta yang semakin cemas saat melakukan perjalanan dengan kereta bawah tanah Korea yang terkenal padat. Karena itu, mereka memperhatikan di antara sesama penumpang kereta sekarang menjadi lebih menghargai ruang pribadi.

Menurut sebuah artikel di News1, seperti dikutip dari koreaboo.com, beberapa penumpang kereta melihat perbedaan sejak gelombang kerumunan Itaewon berubah menjadi tragedi dan merenggut 156 nyawa dan melukai 172 lainnya. Artikel itu mengutip sebuah posting Twitter yang menjadi viral. Dalam posting tersebut, pengunggahnya menulis bahwa dia merinding ketika melakukan perjalanan dengan kereta bawah tanah. Padahal itu aktivitas yang selama ini rutin dilakukan setiap hari. Pengguna Twitter lain menjawab dengan mengatakan bahwa perubahan itu sebagian besar disebabkan oleh tragedi Itaewon.

Di artikel yang sama juga disebutkan pengguna kereka yang lain juga merasakan perubahan dalam perjalanan mereka. “Meskipun perjalanan pagi itu padat, orang-orang tidak memaksakan diri masuk ke gerbong, dan orang-orang berjalan sambil menghormati ruang satu sama lain,” kata salah satu pengguna kereta bawah tanah. “Di perjalanan malam hari, biasanya sangat padat sehingga saya sering hampir jatuh karena dorongan, tapi saya tahu sekarang dorongannya berkurang,” katanya lagi.

Tapi di artikel tersebut juga dikatakan bahwa tidak semua orang merasakan perubahan saat melakukan perjalanan dengan kereta bawah tanah. Masih ada akun yang menyatakan bahwa tidak banyak yang berubah. “Tidak ada yang berubah,” katanya. “Mereka (sesama penumpang) mendorong seperti biasa,” lanjutnya.

Apakah tragedi Itaewon akan mengarah pada perbaikan yang lebih luas pada perjalanan kereta bawah tanah di Korea Selatan? Mungkin. Tapi banyak yang setuju bahwa tragedi itu telah menanamkan kesadaran baru betapa bahaya kerumunan besar.

Penulis Redaksi

Editor Suyanto Soemohardjo

Sumber: Tabloidbintang

Exit mobile version