Jumat, 08/11/2024 - 14:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan 3 Pj Bupati dan Pj Walikota di Provinsi Aceh
ACEH

Cegah Stunting dengan Intervensi Sensitif dan Spesifik

BANDA ACEH – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Aceh, Sulasmi, menjelaskan bahwa anak stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan gizi kronis dan infeksi yang berulang.

“Tandanya panjang anak atau tinggi badannya itu berada dibawah standar. Kalau dibilang stunting itu pendek, yang pendek itu stunting,” kata Sulasmi, Jumat (4/11/2022).

Sulasmi menjelaskan, mengapa terjadinya stunting itu dikarenakan sewaktu sang ibu hamil, kekurangan asupan gizi. Sehingga anak yang dilahirkannya juga gizinya tidak cukup dan mengalami stunting.

Ia menyebutkan jika berbicara stunting bukan hanya soal tinggi dan panjang badan sang anak, akan tetapi juga otaknya atau kognitifnya diperlu diperhatikan secara baik.

Sulasmi menjelaskan, bahwa stunting pada anak bisa dicegah dengan memperbaiki asupan gizi yang bagus. Selain itu, ada dua pencegahan yang perlu dilakukan yaitu intervensi sensitif dan spesifik.

Menurutnya, intervensi spesifik itu khusus dilakukan oleh pihak kesehatan sedangkan yang sensitif itu dilakukan pihak diluar kesehatan.

“Intervensi spesifi kita mulai dari remaja putri di tingkat SMP dan SMA itu dikasih tablet tambah darah atau Fe. Itu kemarin ada aksi bergizi, minum semuanya remaja putri SMP, SMA, Madrasah, hingga dayah. Kalau intervensi sensitif itu dilakukan oleh Dinas Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Pendidikan di Paud-nya kemudian juga PUPR untuk sanitasinya,” jelasnya.

Ia mengatakan, pemberian tablet Fe kepada remaja putri karena mereka adalah calon-calon ibu di masa mendatang. Mereka ini, kata dia, tidak boleh pucat, lelah, lesu, dan loyo. Sehingga mereka menjadi calon ibu yang bersih dari anemia dan saat melahirkan anaknya tidak stunting.

“Kemudian pada saat dia hamil nanti ibu hamil itu harus periksa kehamilan. Kalau dulu empat kali dalam sembilan bulan, sekarang enam kali selama kehamilan,” ujarnya.

Dimana sang ibu tersebut diwajibkan dua kali melakukan pemeriksaan ke dokter, dua kali dia harus pake USG, sehingga dia tahu apakah letak lintang, letak sungsang, apakah anaknya cacat bisa tahu dari USG.

Sulasmi mengatakan, tablet tambah darah juga diberikan kepada ibu hamil. Jika pada remaja putri wajib minum satu kali satu tablet seminggu, ibu hamil minumnya satu kali satu tablet setiap hari selama 90 hari minimal.

“Lebih boleh kurang jangan. Jadi yang remaja tadi seminggu sekali satu tablet sepanjang tahun 52 tablet. Semua itu untuk mencegah anak-anak yang stunting,” demikian Sulasmi.[]


Reaksi & Komentar

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۗ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ البقرة [170] Listen
And when it is said to them, "Follow what Allah has revealed," they say, "Rather, we will follow that which we found our fathers doing." Even though their fathers understood nothing, nor were they guided? Al-Baqarah ( The Cow ) [170] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi