BANDA ACEH – Isu keterbelahan di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak bisa dipandang sebelah mata.
Apalagi, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini kini kerap menjadi sasaran buzzer melalui isu pembelahan dukungan terhadap Capres 2024.
“Tanda-tanda friksi serta ketidakharmonisan faksi di antara elite PDIP tidak bisa dipandang sebelah mata. Ini terlihat jelas dari berbagai serangan udara dan darat yang menghantam character building banteng moncong putih itu,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen kepada redaksi, Sabtu (5/11).
Pandangan Samuel, ada politik adu domba yang dimainkan lawan politik PDIP. Contoh nyata yang terjadi adalah adanya dukungan agar Joko Widodo menjadi ketua umum PDIP.
Padahal, Jokowi adalah kader yang telah dibesarkan PDIP hingga bisa menduduki kursi RI 1.
Melihat kondisi ini, Samuel menilai serangan yang dialamatkan kepada PDIP sudah tersturktur dan massif.
“PDIP diserang buzzer dengan terstruktur dan massif, ini terencana dengan baik bagaimana merusak image from inside and outside,” tandasnya.