NASIONAL
NASIONAL

Iming-iming Menteri untuk PKS Demi Goyang Koalisi

“Toh yang lain juga berusaha hanya dirinya yang bisa maju, yang lain tak bisa maju. Bahkan kalau bisa semua partai diborong agar calon tunggal tak ada lawan. Itulah politik kita,” kata Adi.

Bukan Pertama Kali Ditawari Kursi Menteri

PKS mengaku pernah diajak masuk ke kabinet Joko Widodo alias Jokowi. Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, menyebut ajakan ini ditawarkan pada periode pertama dan awal periode kedua pemerintahan Jokowi.

“Kalau dulu periode pertama dan masa awal periode kedua Jokowi pernah dapat tawaran. Dan PKS konsisten memutuskan di luar pemerintahan,” kata Kholid saat dihubungi, Jumat, 28 Oktober 2022.

Kholid menegaskan bahwa hasil keputusan Musyawarah Majelis Syuro VII menetapkan bahwa PKS tetap menjadi partai oposisi hingga 2024. Menurut dia, keputusan ini mengikat kepada seluruh anggota, pengurus, dan pimpinan.

“Ketua Majelis Syura, Wakil Ketua, Presiden, dan Sekretaris Jenderal tidak bisa secara sepihak mengubah keputusan,” kata dia kepada Tempo, Jumat, 4 November 2022.

Saat ditawari masuk ke kabinet, Kholid menyebut tidak ada posisi spesifik yang disiapkan. Ia juga enggan berkomentar soal pihak yang memberi tawaran tersebut. “Adalah (yang mengajak masuk kabinet). Posisi tidak spesifik. Tapi tawaran masuk kabinet ada saat itu. Namun PKS tetap putuskan oposisi,” ujarnya.

Tawaran Menteri Tak Goyahkan Koalisi

Kholid menampik jika isu tawaran Menteri kepada PKS berpengaruh terhadap proses pembentukan koalisi bersama Partai NasDem dan Demokrat. Menurut dia, isu ini tidak masuk dalam kalkulasi politik kala ketiga partai membahas kepastian berkoalisi.

“Isu menteri itu tidak masuk hitungan sama sekali dalam proses pengambilan keputusan koalisi. Itu noise dan rumor yang mengaburkan situasi saja. Karena keputusan Majelis Syura sudah loud and clear, PKS oposisi hingga 2024,” kata dia.

Menurut Kholid, tim kecil dari PKS, NasDem, dan Demokrat sudah membahas banyak hal. Sejauh ini, kata dia, ketiga partai kompak dan solid untuk membentuk koalisi.

“Udah jauh pembahasan di poros perubahan. Alhamdulillah kami kompak dan solid. Perbedaan itu alamiah, dinamika politik yang biasa saja,” kata dia pada Sabtu, 5 November 2022.

Saat tim kecil dihadapkan pada dinamika, Kholid menyebut ketiganya sama-sama berjuang mencari titik temu, alih-alih titik tolak. Dia mengatakan semangat untuk mencari titik temu merupakan modal penting untuk mewujudkan kesepakatan.

Senada dengan Kholid, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menyebut isu menteri tak berdampak pada rencana koalisi. Dia mengatakan komunikasi dan pertemuan dengan PKS dan Partai Demokrat terus menunjukkan kemajuan.

“NasDem, PKS, dan Demokrat sedang berkomunikasi, banyak pertemuan dan pemikiran. Sejauh ini kita tidak pernah melihat, mendengar, merasakan (isu menteri),” kata Ali kepada Tempo, Sabtu, 5 November 2022.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya