BANDA ACEH – Perdebatan mengenai calon pendamping Anies Baswedan di antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasdem, dan Demokrat tampaknya masih belum menemui titik terang. PKS telah menyerahkan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher, sementara Demokrat menginginkan posisi tersebut untuk Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Di tengah perdebatan ini, jurubicara PKS M. Kholid mengatakan saat ini pihaknya bersama Nasdem dan Demokrat sedang membahas kriteria cawapres yang tepat, termasuk tata cara atau mekanisme pengambilan keputusan untuk pendamping Anies.
“Kalau kriteria dan mekanisme pengambilan keputusan disepakati, baik PKS, Nasdem, dan Demokrat sama-sama berkomitmen untuk menerima hasil keputusan tersebut untuk diputuskan sesuai mekanisme internal partai,” kata M. Kholid kepada wartawan, Minggu (6/11).
Disinggung mengenai kemungkinan PKS yang akan meninggalkan koalisi Nasdem dan Demokrat jika Aher tidak dipilih, M. Kholid mengatakan saat ini tiga partai tersebut berkomunikasi secara intens dan menghormati keputusan masing-masing partai.
“Kami merasa proses komunikasi di Koalisi Perubahan berlangsung sangat kondusif, guyub, dan saling menghormati sikap masing-masing. Perjalanan di Koalisi Perubahan sudah 90 persen, jadi sudah banyak hal yang disepakati. Kami optimis akan menemukan jalan yang terbaik,”ujarnya.
Pihaknya tidak mau berandai-andai mengenai calon pendamping Anies Baswedan apakah akan diambil dari PKS atau pihak lain.
“Kita lalui saja prosesnya dengan rasional dan obyektif sesuai dengan kesepakatan. Baik PKS, Nasdem dan Demokrat sama sama berjuang mencari titik temu bukan titik tolak. Kalau semangatnya titik temu, maka akan ada kata sepakat, terbuka jalannya,” tutupnya.