BANDA ACEH – Tak hanya dokumenter, Harry dikabarkan ingin juga melakukan perubahan pada isi memoarnya. Namun keinginannya itu ditolak oleh sang penerbit.
Dilansir Express, Harry ingin menambahkan sejumlah pesan usai sang nenek, Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Tak hanya penerbit, penulis bayangan yang membantu Harry dalam penulisan memoar tersebut juga menolak detil perubahan lain yang diinginkan ayah dua anak tersebut.
“Ada informasi Harry ingin membuat beberapa perubahan. Namun tak hanya penerbitnya tapi juga sang penulis menolak untuk melakukan banyak perubahan pada buku tersebut,” ungkap pakar kerajaan, Rebecca English.
Harry disebut menginginkan pada bagian dalam memoar yang ia kerjakan mudah untuk diterima oleh pembaca. Ia berharap apa yang ia sampaikan juga merupakan pesan yang kuat.
Meghan Markle dan Pangeran Harry. (Instagram)
“Rasanya ada perubahan yang dilakukan tapi jelas tak semuanya seperti yang diinginkan Harry,” imbuh Rebecca English.
Mengubah isi memoar bukan hal yang dapat dilakukan dalam waktu singkat. Terlebih jadwal rilisnya sudah semakin dekat yang akan jatuh pada awal tahun 2023.
Istana Inggris mengantisipasi rilisnya memoar tersebut. Dalam pernyataan resminya, memoar ini disebut sebagai gambaran kehidupan Harry yang pilu sejak ia ditinggalkan sang ibu, Putri Diana, saat dirinya masih berusia 12 tahun.
“Saat Diana, Putri Wales, dimakamkan, miliaran orang bertanya-tanya apa yang harus dipikirkan dan dirasakan para pangeran – dan bagaimana kehidupan mereka akan berjalan sejak saat itu. Untuk Harry, memoar ini adalah kisahnya,” bunyi pesan penerbit Penguin Random House dalam pernyataan mereka tahun lalu.
Memoar ini diberi judul Spare yang merupakan bagian dari frase The Heir and The Spare, bermakna Harry adalah pewaris kerajaan Inggris yang terasing dan tak dianggap oleh banyak orang.
Sumber: Tabloidbintang