BANDA ACEH -Presiden Joko Widodo menghadiri puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ke-8 di Jakarta Concert Hall, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (7/11).
Dalam pidatonya, Jokowi membanggakan dirinya memenangkan sejumlah pemilu, mulai dari Walikota Solo, Gubernur Jakarta hingga dua kali menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
Sama seperti ketika pidato dalam puncak HUT partai Golkar ke-58 beberapa waktu lalu, Jokowi mengingatkan hal yang sama agar hati-hati dalam mengusung calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu 2024 nanti.
“Pilih capresnya harus benar Pak Hary (Hary Tanoesoedibjo). Hati-hati. Milih capresnya hati-hati, milih cawapresnya hati-hati,” kata Jokowi.
Namun, Joko Widodo juga meminta agar Perindo tidak lambat menentukan siapa yang akan diusung pada Pilpres 2024 nanti.
“Tapi kalau bisa jangan terlambat deklarasi juga,” ujarnya disambut gelak tawa peserta yang hadir.
Dalam momentum tersebut Jokowi bahkan menyebut nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai sosok yang menurutnya akan menjadi Presiden RI selanjutnya setelah ia selesai menjabat usai pelaksanaan seluruh tahapan Pilpres 2024.
Mulanya, Jokowi menyinggung rekam jejaknya dalam dunia politik selama puluhan tahun ke belakang.
“Pak Harry (Ketua Umum Perindo) menyampiakan, saya ini dua kali Walikota Solo, menang. Kemudian ditarik ke Jakarta, gubernur, sekali menang. Kemudian dua kali pemilu presiden juga menang,” ujar Jokowi.
Setelah menyinggung karirnya di ranah politik tersebut, Jokowi melanjutkan pernyataannya dengan berkelakar kepada Prabowo.
“Mohon maaf Pak Prabowo,” ujar Jokowi disambut gelak tawa para hadirin yang hadir dan direspon oleh Prabowo dengan berdiri seraya menunduk.
Tak selesai di situ, Jokowi yang merupakan politisi PDI Perjuangan dan pernah menjadi lawan politik Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019 kembali melontarkan bahasa politik yang membuat suasana menjadi pecah.
“Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ucap Jokowi disambut tepuk tangan oleh para hadirin, dan sekaligus direspon kembali oleh Prabowo dengan berdiri sembari membentangkan tangannya di atas jidatnya alias memasang pose hormat.