Viral Prajurit TNI Curhat Istrinya Ditiduri Polisi di Rumahnya Sendiri, Dihina Bahwasanya TNI Itu Susah

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Seorang anggota TNI menyampaikan curahan hatinya alias curhat kepada Kapolri dan Panglima TNI usai istrinya yang tinggal di Purworejo diduga diselingkuhi oleh anggota polisi dari Polres Purworejo.

ADVERTISEMENTS
ad39

Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, anggota TNI yang bernama Sertu Anwar yang dinas di Brigif Dewa Ratna Tegal itu mengaku keluarganya dirusak oleh oknum anggota Polsek Loano, Purworejo, Jawa Tengah bernama Aipda Azis Lutfi karena berselingkuh dengan istrinya. 

ADVERTISEMENTS

Anwar menceritakan bila perselingkuhan tersebut dibuktikan dengan perzinahan di rumahnya di Purworejo hingga digerebek oleh warga.

ADVERTISEMENTS

“Aipda Lutfi telah merusak, membujuk, memaksa istri saya berselingkuh, melakukan perzinahan di rumah saya sampai digerebek oleh warga. Saya berpikir, apa polisi ini nggak punya otak atau nggak dididik Bapak Kapolri atau Bapak Kapolda,” kata Anwar dalam videonya.

ADVERTISEMENTS

Ancaman dan Respons Kapolda Jateng

ADVERTISEMENTS

Anwar juga menjelaskan bila dirinya bukan tidak mungkin dapat nekad melanggar hukum dengan membunuh Aipda Azis Lutfi.

ADVERTISEMENTS

“Aku bisa membunuh Aipda Azis Lutfi karena dia telah merusak rumah tangga saya, karena melakukan perzinahan meniduri istri saya dengan bujuk rayu dan paksaan. Aipda Azis Lutfi telah menghina saya sebagai bahwasanya anggota TNI itu susah, dan saya TNI selalu meninggalkan keluarga, dan saya tentara itu tidak selevel dengan Polisi,” tambah Anwar.

Video berdurasi 2 menit 7 detik itu seketika viral di media sosial dan seketika. Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi mengaku akan memecat bawahannya tersebut.

“Ada anggota Polri yang berbuat asusila, sekarang juga saya tunggu (putusan) PTDH-nya. Tidak usah ragu-ragu. Upacarakan di sini,” tegas Luthfi usai memimpin apel pagi, Senin (7/11).

Luthfi pun meminta agar setiap pengemban fungsi untuk lebih ketat dalam melakukan pembinaan secara perorangan, agar tidak terulang lagi kasus serupa, serta meminta agar tidak ada keraguan dalam mengambil tindakan tegas tersebut.

“Ibarat ‘bisul’ kalau membuat penyakit tubuh kita ya ‘potong’ saja! Tidak usah pakai pertimbangan, saya yang bertanggung jawab! Masih banyak anggota kita yang baik, yang perlu diperhatikan serta menanti untuk diberikan penghargaan,” ujar Luthfi.

Exit mobile version