NASIONAL
NASIONAL

Tak Cuma Jatah Menteri, Ternyata PKS Juga Diimingi Dana Kampanye Supaya Mau Cabut dari Koalisi Anies

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kepastian apakah koalisi parpol pendukung Anies Baswedan jadi melakukan deklarasi cawapres pada 10 November besok masih jadi tanda tanya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Alih-alih deklarasi cawapres, keutuhan koalisi pendukung Anies Baswedan bahkan kini jadi tanda tanya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Peluang Anies maju ke pencapresan bahkan bisa gagal.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Salah satu isu yang belakangan santer beredar adalah upaya untuk menggembosi koalisi, salah satunya menawarkan parpol anggota iming-iming yang lebih menggiurkan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

PKS jadi salah satu target.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Partai dakwah itu disebut-sebut tengah ditawari jatah 2 menteri di kabinet. Namun, tawaran untuk PKS tak cuma itu saja.

Berita Lainnya:
Keponakan Luhut Mau Masuk BP Danantara, Warganet: Yah Dia Lagi
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Menurut sebuah sumber, beberapa waktu lalu petinggi PKS sempat ditemui dua orang pengurus teras Partai Golkar.

Keduanya adalah Ketua Badan Pemenangan Pemilu Zainuddin Amali dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Strategis Erwin Aksa.

Nama kedua adalah keponakan mantan wakil presiden Jusuf Kalla.

Saat datang menemui pengurus PKS, baik Amali dan Erwin mengajak partai tersebut agar bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan iming-iming pendanaan kampanye.

Tak cuma dari Golkar, lobi juga diketahui sempat datang dari Sandiga Uno, petinggi Gerindra yang kini menjabat sebagai Menparekraf di pemerintahan Jokowi.

Berita Lainnya:
Jokowi Dukung Kandidat, ASN Bakal Terpengaruh

Sandi yang punya kedekatan dengan PKS berdasarkan pengalaman saat maju di Pilkada DKI 2017 itu juga mengajak partai dakwah untuk masuk kabinet disertai tawaran bantuan logistik pemilu.

Di koalisi Anies sendiri, PKS tengah berupaya mengajukan Ahmad Heryawan untuk jadi cawapres.

Namun, usulan memajukan Ahmad Heryawan itu mentok karena tak mendapat dukungan dari anggota koalisi lain yang juga ingin memajukan kandidat lain sebagai cawapres.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya