BANDA ACEH – Kepastian apakah koalisi parpol pendukung Anies Baswedan jadi melakukan deklarasi cawapres pada 10 November besok masih jadi tanda tanya.
Alih-alih deklarasi cawapres, keutuhan koalisi pendukung Anies Baswedan bahkan kini jadi tanda tanya.
Peluang Anies maju ke pencapresan bahkan bisa gagal.
Salah satu isu yang belakangan santer beredar adalah upaya untuk menggembosi koalisi, salah satunya menawarkan parpol anggota iming-iming yang lebih menggiurkan.
PKS jadi salah satu target.
Partai dakwah itu disebut-sebut tengah ditawari jatah 2 menteri di kabinet. Namun, tawaran untuk PKS tak cuma itu saja.
Menurut sebuah sumber, beberapa waktu lalu petinggi PKS sempat ditemui dua orang pengurus teras Partai Golkar.
Keduanya adalah Ketua Badan Pemenangan Pemilu Zainuddin Amali dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Strategis Erwin Aksa.
Nama kedua adalah keponakan mantan wakil presiden Jusuf Kalla.
Saat datang menemui pengurus PKS, baik Amali dan Erwin mengajak partai tersebut agar bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan iming-iming pendanaan kampanye.
Tak cuma dari Golkar, lobi juga diketahui sempat datang dari Sandiga Uno, petinggi Gerindra yang kini menjabat sebagai Menparekraf di pemerintahan Jokowi.
Sandi yang punya kedekatan dengan PKS berdasarkan pengalaman saat maju di Pilkada DKI 2017 itu juga mengajak partai dakwah untuk masuk kabinet disertai tawaran bantuan logistik pemilu.
Di koalisi Anies sendiri, PKS tengah berupaya mengajukan Ahmad Heryawan untuk jadi cawapres.
Namun, usulan memajukan Ahmad Heryawan itu mentok karena tak mendapat dukungan dari anggota koalisi lain yang juga ingin memajukan kandidat lain sebagai cawapres.