BANDA ACEH – Office of International Affairs (OIA) Universitas Syiah Kuala (USK) akan menggelar acara tahunan International Food Festival (IFF) 2022 yang mana ini merupakan salah satu rangkaian acara dies natalis USK yang ke 61.
Acara IFF akan diselenggarakan pada tanggal 17 hingga 20 November 2022, Kamis hingga Minggu, bertempat di halaman gedung Gelanggang Mahasiswa Pro. A. Madjid Ibrahim. Sebelumnya kegiatan IFF ini sempat ditunda karena faktor pandemi Covid-19.
Acara IFF ini merupakan kali yang ke-5, dan untuk tahun ini kegiatan IFF akan mengambil tema The Journey of Taste Perfection, di mana event ini akan menawarkan dan menyediakan beragam variasi rasa-rasa makanan dan bumbu dari seluruh penjuru dunia seperti Korea, Malaysia, Thailand, Turkmenistan, Australia, Senegal, Gambia, Yaman, Amerika Serikat, Filipina, Nigeria, Kirgistan serta termasuk Indonesia.
IFF tahun ini juga berkolaborasi dengan banyak UMKM lokal yang terdiri dari lebih kurang 50 stan makanan.
Kepala OIA USK, Dr. Muzailian Affan sangat mengantisipasi acara internasional tahunan ini, apalagi sebelumnya 2 tahun lalu sempat tidak jalan karena pandemi.
“Melalui kegiatan ini ia berharap pengujung dari berbagai kalangan, baik mahasiswa maupun khalayak umum, bisa menikmati acara besar universitas ini sambil mencicipi setiap makanan asing yang disajikan oleh mahasiswa asing,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima HARIANACEH.co.id, Senin (14/11/2022).
Sebagai informasi, USK saat ini memiliki mahasiswa asing dalam jumlah besar, baik dari Asia, Afrika, Timur Tengah, Australia, maupun Eropa.
Oleh sebab itu, universitas akan menjadikan kegiatan festival internasional ini sebagai ajang pemeran budaya melalui segi makanan yang akan ditunjukkan langsung oleh native, ataupun segi budaya tertentu lainnya.
“Dengan demikian, peran universitas tidak hanya sebatas untuk kegiatan kampus atau mahasiswa tapi juga memberikan pengabdian dan kontribusi kepada masyarakat yaitu melalui festival budaya makanan,” sambung Muzailian Affan.
Muzailian melanjutkan, kata dia Festival kuliner yang berskala internasional ini adalah salah satu cara terbaik untuk membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat. Kegiatan ini menurutnya tidak hanya menjadi ajang jual-beli, melainkan sebagai proses pembelajaran bagi masyarakat dan mahasiswa untuk saling berinteraksi dan bertukar budaya antarnegara.
“Melalui acara lintas budaya seperti ini pula masyarakat mendapatkan edukasi budaya sehingga mampu berpikir lebih terbuka,” tuturnya.
Tak sebatas menampilkan pameran makanan, IFF juga akan mengadakan demo memasak, easy talk yang akan diisi oleh pembicara ahli, dan beberapa kompetisi yang bisa diikuti oleh Mahasiswa USK dan khalayak umum, seperti lomba bernyanyi, lomba menari, lomba video pendek, lomba fotografi dan mini games yang tentunya akan semakin memeriahkan event IFF kali ini, demikian tutup Muzailian.