BANDA ACEH -Pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 , Anies Rasyid Baswedan, dengan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebelum acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di Solo, Jawa Tengah, Selasa kemarin (15/11) dinilai hanya gimmick politik.
“Pertemuan Anies Baswedan dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menurut saya sekadar basa basi politik. Pertemuan tersebut hanya gimmick politik, tidak ada hal substansi yang dibahas, tidak ada komitmen politik,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/11).
Lanjut Karyono, agenda besar kehadiran Anies di Solo memang untuk nenghadiri acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di area Masjid Ar Riyadh, Pasar Kliwon, Solo.
Bukan sebaliknya, membicarakan hal politik dengan anak sulung Presiden RI Joko Widodo tersebut.
“Pertemuan tersebut sekadar membentuk opini publik, agar Anies tetap menjadi perbincangan di media. Agenda utama Anies adalah untuk acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di area Masjid Ar Riyadh, Pasar Kliwon, Solo. Bertemu Gibran bukan agenda prioritas Anies,” tutur Karyono.
Meski begitu, apa yang dilakukan Anies menunjukkan bahwa ia masih menjunjung tinggi adat ketimuran.
Karyono mengistilahkan pertemuan antara Anies dan Gibran dengan istilah “permisi” saat bertamu ke Kota Solo.
“Anies bertemu Gibran dalam istilah jawa hanya ‘nyuwun sewu’, artinya permisi karena Gibran sebagai Walikota Solo,” demikian Karyono.