NASIONAL
NASIONAL

Dulu Sekubu, Kini NasDem Salahkan Ahok Terkait Politik Identitas di Jakarta: Tafsir Ayat Semaunya!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –Pilkada DKI Jakarta pada 2016 sering kali disangkut pautkan dengan politik identitas. Duel antara Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diwarnai polarosasi berbasis agama.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Membahas soal Pilkada DKI kala itu, NasDem yang dulu mati-matian mendukung Ahok kini menyebut bahwa politik identitas adalah kesalahan dari Ahok sendiri.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Hal ini dinyatakan sendiri oleh Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi. Dia berpendapat bahwa tidak cocok bahwa politik identitas ditempelkan pada Anies sebab harusnya pada Ahok.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Diketahui bahwa belakangan NasDem sudah mendeklarasikan Anies menjadi bakal calon presiden (capres) di 2024 mendatang.

Berita Lainnya:
Pakar Hukum: Budi Arie Berpotensi Jadi Tersangka Kasus Judi Online
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Lahirnya pemilihan Jakarta yang seperti itu sebetulnya faktornya bukan Anies tapi Ahok, orang Kristen, China mengutip ayat Al-Quran, berangkatnya dari situ, yang menafsirkan ayat semaunya, di sini titik tolaknya,” kata Gus Choi

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Lalu kemudian ada reaksi dari aksi Ahok, reaksi yang berbau agama lalu dijadikan satu framing seolah politik identitas dan dialamatkan ke Anies,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Menurutnya faktor utama mencuat politik identitas berasal dari Ahok sendiri, bukan dari Anies dan pendukungnya.

“Jadi faktor utamanya yang menampilkan politik identitas adalah Ahok yang waktu itu kita dukung karena kinerjanya segala macam,” ungkap Gus Choi.

Berita Lainnya:
Polres Garut Tembak Mati Begal Bersenpi yang Beraksi di Tengah Kota

“Jadi kalau ngangkat politik identitas mari kita lihat ujung permasalahannya, kan Ahok kita lihat sejarah ke belakang, saya ikut kok saya menjadi saksi waktu itu,” imbuhnya.

Pada perdebatan tersebut Gus Choi menyebutkan bahwa menjuluki Anies sebagai bapak politik identitas adalah hal yang keliru.

“Anies dijuluki bapak politik identitas ini enggak fair, kemudian kearab-araban apa bedanya dengan ke China-Chinaan kan punya hak yang sama,” ujar Gus Choi.

“Kita hanya berbeda selera piliham, warna, komitemen kita. Jangan ajari kami tentang nasionalisme kami fasih menjelaskan butir pancasila itu dengan dimensi keagamaan.”


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya