Pemuda Pancasila akan Dukung Kadernya yang Diusung Sebagai Capres

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila (Ormas PP) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas).

ADVERTISEMENTS
ad40

Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan Pemuda Pancasila yang terdiri dari Majelis Pimpinan Nasional (MPN) dan Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) dari seluruh Indonesia yang berlangsung di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, 17 hingga 20 November 2022.

ADVERTISEMENTS

Di sela-sela acara, Ketua Umum MPN PP Japto Soerjosoemarno menyatakan pihaknya akan mendukung siapa pun kader Pemuda Pancasila yang diusung menjadi calon presiden oleh partai politik yang memenuhi syarat mengusung capres di Pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS

“Pemuda Pancasila tidak punya hak mengusung capres atau cawapres, tapi kami mendukung siapa pun kader Pemuda Pancasila yang diusung oleh partai dan memenuhi syarat. Itu kami dukung. Pasti itu,” kata Japto kepada wartawan usai membuka Rakornas dan Rakernas PP, Jumat (18/11).

Menurut dia, saat ini kader PP yang telah diusung oleh partai politik dan mudah-mudahan telah memenuhi syarat 20 persen presidential threshold adalah Anies Baswedan.

“Kami harus mendukung, baru dia (Anies) calonnya yang didukung oleh koalisi partai yang memenuhi syarat 20 persen presidential threshold. Baru dia yang memenuhi syarat,” ujar Japto.

Misalnya, kata Japto, jika Partai Golkar mencalonkan Bambang Soesatyo, tentunya Pemuda Pancasila juga harus memberikan dukungan.

“Kalau ada lagi, misalnya Ahmad Ali ini di Nasdem dicalonkan, harus kita dukung,” katanya.

Akan tetapi, Japto menekankan, jika kader Pemuda Pancasila yang diusung sebagai capres lebih dari satu orang, maka PP akan melakukan konvensi ke dalam untuk menentukan yang terbaik, siapa yang cakap dan pantas untuk menjadi capres.

Namun demikian, ujar Japto, untuk saat ini PP akan mengedepankan agenda-agenda yang terbaik untuk anggota dan masyarakat, tidak lagi untuk kepentingan-kepentingan politik yang hanya sebentar.

“Untuk politik praktis yang hanya sesaat itu yang kita hilangkan,” tandasnya. 

Exit mobile version