BANDA ACEH – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mencatat sudah 145 kali gempa susulan guncang Cianjur, Jawa Barat sejak Senin (21/11/2022).
“Tercatat termonitor gempa susulan sudah terjadi 145 kali,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Selasa (22/11/2022).
Namun Dwikorita menegaskan bahwa gempa tersebut tidak perlu dicemaskan. “Namun tidak perlu dicemaskan, karena gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, yang bisa mencatat adalah alat,” katanya.
Berdasarkan data BMKG, Dwikorita mengatakan gempa susulan terbesar adalah magnitudo 4,2, “Yang paling besar magnitudo 4,2 dan yang paling kecil 1,2,” kata Dwikorita.
Jika melihat tren pendataan, BMKG memprediksi bahwa gempa susulan akan berhenti terjadi dalam empat hari kedepan. “Sehingga BMKG memperhitungkan kurang lebih 4 hari lagi insyaAllah gempa-gempa tersebut sudah semakin berkurang InsyaAllah berhenti,” kata Dwikorita.
Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada Senin siang (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Nasional mengatakan jumlah korban tewas sudah mencapai 268 orang.
“Korban jiwa meninggal dunia sekarang ada 268, dari 268, sudah 122 korban yang telah berhasil teridentifikasi,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan persnya, Selasa (22/11/2022).
Sementara untuk korban luka Suharyanto mengatakan sudah mencapai 1.083 orang. “Luka-luka yang kami peroleh sampai sore ini sebanyak 1.083 orang, warga yang mengungsi ada 58.362 orang,” katanya. “Kemudian kerugian materil.
Kerugian materil rumah rusak berat dapat informasi sejumlah 6.570 unit kemudian rumah yang rusak sedang sejumlah 2.071 unit rumah yang rusak ringan ada 12.641 unit. Sisanya semuanya masih terus kita laksanakan pendataan,” kata Suharyanto.