BANDA ACEH – Qailullah atau tidur siang, di tengah hari baik sebelum shalat zuhur maupun sebelum shalat ashar adalah sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam. Selain doa dan niat, banyak sunnah nabi yang bisa bermanfaat bagi hidup kita.
Hal tersebut dilakukan dalam upaya membantu seseorang agar dapat menghadapi sisa harinya dengan penuh semangat.
Anjuran tentang Qailullah pun disampaikan dalam hadis dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قِيْلُوْا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ
“Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” (HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb 1: 12; Akhbar Ashbahan, 1: 195, 353; 2: 69. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1647)
Dalil qailullah sendiri terdapat dalam firman Allah,
أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُّسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلًا
Arab-Latin: Aṣ-ḥābul-jannati yauma`iżin khairum mustaqarraw wa aḥsanu maqīlā
Artinya: “Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya.” (Qs Al-Furqan: 24)
Imam Al-Azhari menjelaskan makna Qoilulah yang tersebut dalam ayat di ini,
القيلولة عند العرب الاستراحة نصف النهار إذا اشتد الحرّ، وإن لم يكن مع ذلك نوم، والدليل على ذلك أن الجنة لا نوم فيها
Orang-orang Arab memahami Qailulah adalah istirahat pertengahan siang, saat terik matahari memuncak. Meski tidak disertai dengan tidur. Dalilnya adalah penduduk surga juga melakukan Qailulah namun mereka tidak tidur, karena di surga tidak ada tidur.
Imam As-Shon’ani memberi kesimpulan yang sama,
لمقيل والقيلولة: الاستراحة نصف النهار، وإن لم يكن معها نوم
“Maqiil atau Qailulah adalah istirahat di pertengahan siang, meski tidak disertai tidur.”
Lebih jelas lagi, terdapat pada surah Ar-Rum, ayat 23.
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ مَنَامُكُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱبْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Arab-Latin: Wa min āyātihī manāmukum bil-laili wan-nahāri wabtigā`ukum min faḍlih, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yasma’ụn
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (Qs Ar-Rum: 23)
Manfaat qailullah sendiri dikatakan sebagaimana seperti sahur bagi orang yang akan berpuasa, sebagaimana yang dikatakan Imam Syarbini rahimahullah,
يسن للمتهجد القيلولة، وهي: النوم قبل الزوال، وهي بمنزلة السحور للصائم.
“Disunahkan bagi orang yang ingin melakukan sholat tahajud, untuk ber-qailulah, yaitu tidur sebelum duhur. Qailulah itu manfaatnya seperti sahur bagi orang yang puasa.”
Qailullah atau tidur di siang hari apabila dilakukan dengan durasi yang cukup tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga mental. Adapun untuk mendapatkan berbagai manfaat tidur siang ini, sangat disarankan untuk tidak tidur telalu lama dan memilih waktu yang tepat, misalnya saja saat sedang luang atau tidak ada jadwal penting di kantor.
Banyak sekali manfaat dari tidur siang diantaranya ialah Memperbaiki suasana hati. Sangat disaranka apabila sedang merasa stres, cemas, atau gelisah, maka cobalah untuk melakukan relaksasi dengan tidur di siang hari sejenak.
Sehingga apabila stres telah terkendali, maka akan merasa lebih santai dan suasana hati bisa membaik. Hal ini tentu dapat mengurangi risiko seseorang terkena gangguan mental, seperti depresi.
Selain daripada itu, tidur siang juga bisa menurunkan tekanan darah. Selain kebiasaan merokok dan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam, stres dan kelelahan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Maka tidak heran jika tidur siang bisa menurunkan tekanan darah dan menjaganya agar tetap stabil. Bahkan berdasarkan riset, menyebutkan bahwa orang yang rutin tidur siang dan tidur yang cukup setiap malamnya memiliki risiko lebih rendah terkena hipertensi.