ACEH

Gubernur Lemhannas Beri Kuliah Umum di UIN Ar-Raniry, Ini yang Dibahas

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto, mengharapkan civitas akademika Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh untuk melakukan kajian terkait transformasi Indonesia, serta mengantisipasi kemungkinan terjadinya resesi krisis pada masa mendatang.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal itu dikatakan Andi Widjajanto dalam kuliah umum dihadapan 250 akademisi UIN Ar-Raniry, yang berlangsung di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Kopelma Darussalam Banda Aceh. Senin (16/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Ada dua hal harapan kita kepada civitas akdemika UIN Ar-Raniry, pertama antisipasi kemungkinan terjadinya resesi krisis kedepan, pada pertengahan tahun 2023 dengan dinamika yang terjadi secara global dan nasional,” kata Andi.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Hal yang kedua lanjut Andi, dapat juga dilakukan kajian-kajian terkait transformasi Indonesia ke depan terutama untuk Aceh, bisa terkait dengan konsolidasi demokrasi, transformasi ekonomi, bidang digital.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dimana transformasi-transformasi itu dilakukan dengan mengutamakan pembangunan manusia dalam menyongsong terciptanya proses demokrasi ke depan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Andi menyebutkan, antara Lemhannas dan UIN Ar-Raniry juga sangat memungkinkan untuk dilakukan kerja sama berbagai program dan kajian ilmiah melalui Deputi Pengkajian Lemhannas RI, sehingga nantinya dapat membawa perubahan transformasi ekonomi di era digital secara signifikan.

Berita Lainnya:
Polda Aceh Dukung Peningkatan Pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Program kerja sama antara Lemhannas RI dengan UIN Ar-Raniry, secara cepat dan dalam waktu dekat dapat dilakukan, seperti pada FISIP untuk melakukan kajian tentang advokasi, serta juga dilakukan berbagai kajian lainnya dengan Pascasarjana UIN Ar-Raniry,” ujarnya.

Sementara itu, mewakili Rektor UIN Ar-Raniry, Profesor Khairuddin, dalam sambutannya mengatakan bahwa UIN Ar-Raniry Banda Aceh memiliki visi Energi Kebangsaan Senergi Membangun Negeri.

Menurutnya, hal tersebut sangat relevan dengan tema kuliah umum hari ini, yaitu Penyiapan Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas tahun 2045 Dalam Konteks Ketahan Nasional.

Selain itu, lanjut Khairuddin, UIN Ar-Raniry Banda Aceh saat ini memiliki 53 program studi baik prodi agama, umum, sains dan teknologi yang siap melakukan berbagai program kolaborasi dengan Lemhannas.

“Untuk itu, kami menyampaikan apresiasi dengan terima kasih atas kesediaan Gubernur Lemhannas RI untuk menyampaikan kuliah umum di Kampus Jantong Hate Rakyat Aceh ini, serta memberikan peluang kerja sama dalam rangka meyongsong menuju Indonesia Emas tahun 2045 mendatang,” ujar Wakil Rektor bidang Admnistrasi Umum Perencanaan dan Keuangan UIN Ar-Raniry itu.

Berita Lainnya:
Polisi Siap Amankan Debat Cagub-Cawagub Aceh, Pendukung Paslon Diminta Tertib

Kuliah umum yang dipandu Ketua Ikatan Alumni Lemhannas Aceh, Profesor Syahrizal Abbas, dihadiri 250-an peserta, terdiri dari unsur pimpinan, para guru besar, dosen dan unsur mahasiswa di Lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Sementara itu, Ketua DPD IKAL Aceh, Profesor Syahrizal Abbas, menyebutkan bahwa saat ini alumni Lemhannas RI di Aceh mencapai 200 orang lebih, baik alumni dari program PPSA, PPRA, TOT, TAPLAI maupun P3DA. Mereka dari berbagai unsur, antara lain dari akademisi, politisi, birokrat, praktisi dan berbagai latar pekerjaan lainnya.

Ia mengatakan, alumni Lemhannas Aceh telah bersinegi dengan Pemerintah Aceh, perguruan tinggi, perbankan dan sejumlah lembaga lainnya dalam membantu percepatan pembangunan di Aceh.

Ia menambahkan, saat ini berbagai persoalan di Aceh mulai dari persoalan ekonomi, kemiskinan, lapangan pekerjaan dan politik yang terjadi di Aceh, terhadap hal tersebut IKAL telah melakukan beberapa kegiatan, di antaranya melakukan kajian, seminar dan diskusi.

“Hasil dari kajian tersebut direkomendasikan untuk disampikan kepada Pemerintah Aceh serta pihak terkait,” ujarnya.[]


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya