ACEH

Tolak Digusur, Pedagang Bentrok Dengan Petugas di Lhokseumawe

image_pdfimage_print

LHOKSEUMAWE – Puluhan pedagang di Jalan Pasee, Desa Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe bentrok dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Wilayatul Hisbah (WH) lantaran menolak digusur, Senin (16/1).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Berdasarkan amatan HARIANACEH.co.id, puluhan pedagang terlihat memegang beberapa balok kayu serta membakar ban dan turut memblokir jalan daerah setempat.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Penggusuran tersebut mendapat perlawanan dari para pedagang yang menilai ada sejumlah petugas bersikap arogan terhadap para pedagang, sehingga bentrokan tak terhindarkan.

Berita Lainnya:
Pengamat Nilai Dukungan Anies Bisa Tingkatkan Elektabilitas Pramono-Rano
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Tidak hanya itu, beberapa kali turut terjadi bentrokan antara petugas dengan sejumlah pedagang dikarenakan Satpol PP- WH hendak melakukan pembongkaran lapak pedagang di daerah sekitar.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Salah seorang pedagang, Marni mengatakan, dirinya tidak setuju jika pedagang di kawasan tersebut harus digusur seperti saat ini.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Jika ini digusur, maka di tempat lain juga harus dilakukan hal yang sama,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Marni menambahkan, akan lebih baik jika dilakukan pengutipan biaya lapak. Mengingat, berdagang merupakan usaha mereka untuk memenuhi ekonomi keluarga.

Berita Lainnya:
Kaban Kesbangpol Aceh Tinjau Gudang Logistik KIP Aceh Barat

“Disini kami tetap mempertahankan lapak ini, meskipun darah bercucuran. Kami perlu keadilan,” ujar Marni

Marni mengaku, sebelumnya petugas dari Satpol PP juga telah mengirimkan surat peringatan untuk pembongkaran lapak usaha tersebut. Namun para pedagang tidak disediakan tempat yang strategis sebagai lapak usaha pengganti.

“Disini kami berharap kepada Penjabat (Pj) Walikota Lhokseumawe untuk berikan kami keadilan. Yang pasti disini kami tidak akan pindah. Karena kami putra putri Mon Geudong,” pungkas Marni.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya