Kecam Pembakaran Al-Quran oleh Politikus Swedia, DPRA: Islam itu Bukan Teroris

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPR Aceh, Sulaiman, SE mengecam keras peristiwa pembakaran Al-Qu’ran yang dilakukan Politikus Swedia asal Denmark, Rasmus Paludan dalam sebuah demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki di Ibu Kota Stockholm.

ADVERTISEMENTS

Sulaiman menjelaskan, peristiwa pembakaran Quran tersebut sangat melukai juga menimbulkan kemarahan besar bagi umat muslim di dunia khususnya bagi masyarakat Aceh. Sebab, tindakan penistaaan agama tersebut tidak mencerminkan sikap toleransi.

ADVERTISEMENTS

“Kita mengutuk keras pembakaran Quran dengan kepentingan apapun dengan motif apapun, kita menaruh perhatian serius, kita juga akan menyurati Kementerian Luar Negeri untuk memanggil Duta Besar Swedia atas nama Rakyat Aceh,” tegas Sulaiman kepada Wartawan, Selasa (24/1/2023).

ADVERTISEMENTS

Dikatakan Sulaiman, Politikus Swedia Rasmus Paludan telah berulang kali melakukan pembakaran Kitab suci umat Islam, terakhir dirinya melakukan pembakaran Quran pada bulan April 2022 lalu. Sikap Vandalisme terus ditunjukan terhadap Muslim.

ADVERTISEMENTS

“Ini tidak bisa terus dibiarkan, karena sudah terjadi beberapa kali, kita perlu memberikan kecaman khusus. Sebab, tindakan yang dilakukan Paludan telah melukai hati umat muslim, dan telah menodai persatuan bangsa-bangsa atas nama agama,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS

Politisi muda dari Partai Aceh ini menerangkan bahwa perilaku pembakaran Quran menunjukan masih banyak warga luar negeri yang Phobia karena tidak mengetahui nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.

“Dari peristiwa pembakaran Quran ini membuktikan bahwa Islam itu bukan Teroris, malah yang menjadi teroris itu orang yang memiliki pengetahuan sempit akan agama yang tidak menghargai agama lain,” pungkas Sulaiman.[]

Exit mobile version