BANDA ACEH – Wacana pembangunan pelabuhan ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak mentah sawit di Aceh yang digagas Pemerintah Aceh sangat didukung oleh Ketua Harian DPW CIC Aceh, Sulaiman Datu. Hal itu ia sampaikan kepada HARIANACEH.co.id, Selasa (7/2/2023) siang di Banda Aceh.
Menurut Sulaiman Datu, meski baru sebatas wacana, namun Pemerintah Aceh diminta untuk fokus dan serius merealisasikan pembangunan pelabuhan ekspor itu, tentu tambahnya lagi, dengan adanya pelabuhan itu akan menjadi suatu yang baik buat masyarakat Aceh.
Setidaknya kata dia, pelabuhan itu akan meningkatkan sektor non migas perekenomian Provinsi Aceh karena pengiriman CPO keluar dari Provinsi Aceh akan lebih mudah dan tidak lagi melalui jalur darat dan tentu menggunakan jalur laut yang lebih efesien biayanya.
“Supaya CPO itu tidak menggunakan lagi sarana dan prasarana darat, namun menggunakan prasarana laut, maka tentunya kita harapkan Pemerintah Aceh serius dan fokus dalam hal rencana itu,” ungkap Sulaiman Datu.
DPW CIC Aceh menyambut baik rencana pembangunan pelabuhan CPO yang diwacanakan oleh Pemerintah Aceh.
“Kami CIC Aceh tentu akan mendukung setiap langkah yang sedang diwacanakan oleh Pemerintah Aceh, apalagi dari yang diwacanakan itu akan dibangun tiga pelabuhan ekspor di tiga tempat dan menurut kami hal ini sudah sesuai dengan amanat Undang-Undang No.11 tentang Pemerintahan Aceh. Insya Allah Provinsi Aceh dapat melakukan hubungan dagang secara internasional dan rencana seperti itu dapat membuka blokade perdagangan Aceh yang selama ini terjadi,” sebut mantan Anggota KIP Kota Langsa itu.
Di akhir, Sulaiman Datu menyebutkan, ia mengapresiasi wacana yang dibangun oleh Pj Gubernur Aceh untuk membangun Pelabuhan Ekspor CPO itu.
“Dulu Aceh pernah melakukan ekpor ke berbagai mancanegara, namun hal itu sekarang tidak terjadi lagi setelah Aceh menjadi bagian dari Republik Indonesia. Jadi, apa yang sekarang tengah digagas dan dilakukan oleh Pemerintah Aceh adalah hal yang sangat baik, apalagi Provinsi Aceh merupakan provinsi paling barat Indonesia. Provinsi Aceh sangat dekat dengan negara-negara Timur Tengah seperti negara-negara liga Arab. Aceh juga dekat dengan negara-negara di Asia Selatan seperti India, Srilanka, Bangladesh dan tentu ini momentum luar biasa bagi Provinsi Aceh untuk terlibat aktif dalam perdagangan luar negeri khususnya pada ekspor non migas seperti minyak mentah kelapa sawit (CPO),” tutup Sulaiman Datu.