Satu-satunya harapan rakyat Aceh, kata Sulaiman Datu hanyalah kepada Firli Bahuri sebagai pimpinan KPK. Masyarakat Aceh berharap sosok anak desa itu dapat membersihkan tikus-tikus yang selama ini bercokol dan telah membebani keuangan daerah. Beberapa bulan lalu, KPK memeriksa sejumlah orang di Aceh terkait dengan dugaan kasus korupsi. Sebagai langkah awal, KPK dapat mengungkapkan perkembangan hasil pemeriksaan dan menindaklajuti pemeriksaan itu sesuai dengan rambu-rambu yang ada.
“Sebenarnya KPK masih banyak mempunyai pekerjaan rumah (PR) di Provisi Aceh. Apakah mungkin KPK bisa melakukan pemberantasan korupsi di Aceh? Sebab KPK sendiri yang mengatakan akan memantau beberapa kasus yang sedang ditangani oleh pihak kepolisian dan kejaksaan. Jadi mana hasilnya? dan siapa yang disidangkan ke Pengadilan? dan berapa banyak harta kekayaan para koruptor bisa disita oleh penegak hukum di Aceh?, justru para aktivis dan rakyat Aceh akhirnya merasa apatis terhadap penegakan hukum di Provinsi bergelar syariat Islam itu,” demikian tutup Sulaiman Datu.