Tingkatkan Kepedulian Lingkungan, Siswa AINS Tanam Pohon di Pekarangan Sekolah

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Siswa Aceh Islamic Nature School (AINS) melakukan aksi tanam pohon di pekarangan sekolah yang beralamat di jalan Kerukunan, Desa Pango Deah, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Buka Musrenbang RKPK 2024, Ini Harapan Pj Wali Kota Sabang

Adapun kegiatan itu dalam rangka menyambut hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2023, sekolah AINS melakukan aksi tanam pohon dengan mengusung tema “Invest in Our Planet” yang bertujuan untuk menumbuhkan bentuk kepedulian anak terhadap bumi.

Aksi peduli bumi tersebut di ikuti oleh siswa Sekolah Dasar (SD) AINS yang berjumlah 56 orang dari kelas satu hingga kelas enam.

Kepala sekolah AINS, Syamsinar mengatakan, siswa AINS tidak hanya dibekali pembelajaran di dalam kelas, namun juga aksi dalam menjaga dan merawat bumi seperti menanam pohon.

Baca juga: Polisi Amankan Dua Truk Tanki Diduga Bawa BBM Oplosan 24 Ton di Nagan Raya

“Visi besar kita adalah untuk mendidik anak-anak peduli terhadap lingkungan, makannya anak-anak kita suruh menanam minimal 2 pohon, satu untuk dirinya dan satu untuk bumi,” kata Syamsinar.

Jenis tumbuhan yang ditanam mulai dari pohon berbuah, tanaman hias, hingga tanaman rempah-rempah.

Ia juga mengatakan permasalahan lingkungan saat ini seperti semakin berkurangnya daerah hijau dan daerah resapan yang kemudian menyebabkan bencana alam seperti banjir sering terjadi, sehingga kesadaran akan peduli lingkungan perlu ditingkatkan sejak usia dini.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga bumi dan anak-anak memberikan kontribusi besar untuk bumi,” ucapnya.

Kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap tahunnya oleh siswa AINS.

Syamsinar menjelaskan kegiatan memperingati hari bumi sedunia ini sengaja dilakukan lebih cepat mengingat eart day jatuh pada bulan Ramadhan sehingga akan menggangu puasa anak-anak, karena kegiatan tersebut sedikit menguras tenaga.

Dalam kegiatan tersebut, anak-anak di pandu langsung oleh guru-guru pengajar dan beberapa relawan.[]

Exit mobile version