MEULABOH – Dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Aceh menjadi salah satu provinsi yang telah menyandang predikat Universal Health Coverage (UHC). Gunya memaksimalkan perlindungan jaminan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Aceh Barat.
BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh menyelenggarakan kelas Desa UHC. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Puskesmas Meureubo dan perangkat Desa Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh, Meri Lestari menjelaskan bahwa Desa UHC merupakan desa yang sudah memiliki sistem jaminan sosial nasional secara komprehensif. Ada kepastian semua penduduk desa memiliki jaminan kesehatan, akses fasilitas kesehatan dan pengelolaan kesehatan warga, keaktifan nomor identitas jaminan kesehatan saat dipergunakan, serta setiap warga menerima layanan yang tidak sulit.
“UHC merupakan jaminan bagi semua orang yang mempunyai akses kepada layanan kesehatan secara komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan mutu memadai sehingga tidak menimbulkan kesulitan finansial bagi penggunanya. UHC bukan semata tentang pembiayaan kesehatan namun mencakup semua komponen sistem kesehatan. Dengan pengelolaan yang baik, pemerintah desa pun bisa berkontribusi dalam kesuksesan Program JKN, mendaftarkan warganya menjadi peserta JKN,” ungkapnya.
Dijelaskan Meri, terdapat tujuh indikator yang menjadi hal krusial dalam pelaksanaan Desa UHC. Mulai dari belum semua anggota di rumah tangga terdaftar jaminan kesehatan, warga sudah memiliki kepesertaan JKN namun tidak aktif, peserta atau stakeholder belum mengetahui atau memahami konsep jaminan kesehatan, hingga kualitas pemanfaatan dana kapitasi untuk pelayanan dasar di FKTP masih perlu dioptimalkan.
“Ada dua output cakupan kepesertaan yang diharapkan dengan adanya Desa UHC ini. Pertama, semua penduduk di desa memiliki jaminan kesehatan yang aktif. Kedua, mutasi data peserta baik berupa pengurangan, penambahan, atau perubahan dapat dilakukan melalui Person In Charge (PIC) desa, bidan desa, petugas pemberi informasi dan penanganan pengaduan (PPIP) fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP),” ujar Meri.
Meri juga menambahkan, di Kabupaten Aceh Barat terdapat dua desa yang menjadi pilot project pelaksanaan desa UHC yakni Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo dan Desa Drien Sibak di Kecamatan Sungai Mas.
“Hari ini kita buka kelas pertama pelaksanaan Desa UHC dengan mengundang perwakilan dari perangkat Desa Ujong Tanoh darat dan Puskesmas Meureubo dengan harapan agar kita secara bersama-sama mengetahui dan paham akan esensi dari pelaksanaan Desa UHC ini,” tutur Meri.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Urusan Pelayanan Masyarakat Desa Ujong Tanoh Darat, Amrizal selaku mengungkapkan apresiasinya kepada BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh yang telah membuka kelas Desa UHC. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi sumber referensi yang bermanfaat bagi perangkat desa dalam menjelaskan pentingnya Program JKN kepada masyarakat di Desa Ujong Tanoh Darat.
Dalam kesempatan tersebut, Amrizal juga banyak mendapat informasi baru terkait tata cara pendaftaran peserta JKN, penagihan iuran JKN kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), hingga penjaminan kepada masyarakat yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
Kepala Puskesmas Meureubo, Erna Winta turut mengungkapkan kesiapan pihaknya dalam mendukung pelaksanaan Desa UHC. Dirinya mengaku akan memastikan cakupan layanan kesehatan di seluruh desa wilayah Kecamatan Meureubo akan berjalan maksimal.
“Kami upayakan pengelolaan penyakit kronis berjalan dengan baik melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), bidan-bidan desa juga akan rutin sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan edukasi terkait kesehatan bagi ibu dan bayi yang baru lahir,” jelas Erna.[]
Editor : Biro Meulaboh.