IN-DEPTH

Fenomena Bunuh Diri

Moderasi menghendaki Muslim menata agamanya sesuai dengan arahan Kapitalisme (Barat). Jadi Muslim memandang akidahnya sebagaimana seorang Kristen, atau Katolik di Barat memandang agama mereka. Bahwa tidak ada kebenaran mutlak, bahwa semua agama benar, semua agama sama. Sehingga pada akhirnya, mereka yang beragama atau tidak tidak beragama sama sekali, sama saja tidak ada bedanya.

Padahal pendidikan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter generasi. Pendidikan pula yang melahirkan generasi tangguh. Namun, kini persoalan ini semakin rumit, karena sekulerisme pendidikan hanya fakus pada pemberdayaan dan peningkatan peran generasi muda pada perekonomian. Di Indonesia kita mengenalnya dengan kurikulum merdeka, kampus merdeka atau merdeka belajar.

Apa yang terjadi kemudian? Liberalisme pemikiran ini menyumbang kerusakan termasuk menumbuhsuburkan angka bunuh diri di dunia Islam. Arab Saudi misalnya, di bawah arus liberalisasi yang merambah ke berbagai sendi kehidupan, muncul fenomena kerusakan dalam masyarakat, diantaranya bunuh diri. Menurut statistik yang diterbitkan Harian as-Syarq al-Awsath, edisi ke-9083, 11/10/2003, bahwa kasus bunuh diri di Saudi terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2001, Riyadh menduduki peringkat pertama dengan 108 kasus. Lalu Syarqiah 94 kasus, Mekah 93 kasus, Tabuk 23 kasus, Asir 22 kasus, Madinah 20 kasus, Qushaim 19 kasus, Jauf 16 kasus, Najran 14 kasus, Jazan 9 kasus, perbatasan utara 8 kasus, dan Bahah 7 kasus (Sulaiman al Husin, 2005).

Laporan dari International Journal of Public Health menyebut pada 2015 tercata 30 ribu orang melakukan bunuh diri di Timur Tengah yang berlangsung di 22 negara. Negara-negara dimaksud antara lain Afghanistan, Iran, Arab Saudi, Pakistan, Somalia, Sudan, Suriah dan uni Emirat Arab. Dalam 25 tahun terakhir, tren ini terus meningkat.

Di Indonesia, kita mengenal istilah `Generasi Strawberry’ untuk menyebut generasi yang lahir setelah tahun 1981 (post-80) dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tekanan kehidupan. Fenomena ini terjadi karena Indonesia juga menerapkan Kapitalisme, sehingga wajar jika prevalensi bunuh diri di Indonesia cukup signifikan. Sekali lagi, teori Durkheim menjawab bahwa fenomena bunuh diri berkaitan langsung dengan tatanan sosial masyarakat.

Solusi Islam

Apabila dikaitkan dengan teori Durkeim, dalam hal ini Islam telah terbukti berhasil mengatasi fenomena bunuh diri karena selama peradaban Islam berlangsung lebih dari 13 abad fenomena tersebut tidak tampak sama sekali. Pemerintahan Khilafah Islam  telah menampilkan sisi gemilang sebuah peradaban dengan keberhasilannya dalam melahirkan generasi tangguh. Hal ini karena Islam bukan semata-mata agama, namun sebagai sebuah akidah yang melahirkan aturan (ideologi).

Akidah memuat aturan komprehensif mengenai bagaimana kehidupan harus dijalankan, bahwa pertanggungjawaban bukan hanya disini, di dunia saja namun hingga ke hari pembalasan. Keterikatan pada akidah memberikan pengaruh yang kuat untuk kehidupan, kepribadian dan perilaku seseorang. Islam sebagai ideologi memiliki kesempurnaan pandangan yang mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk urusan politik.

Islam menggariskan secara gamblang bagaimana ikatan iman merupakan sebaik-baik ikatan. Keteguhan iman menjadikan hubungan antar individu lebih konstruktif, penuh cinta, saling menyayangi dan saling melengkapi. Uniknya, upaya-upaya untuk merealisasikan ajaran Islam itu bukan semata-mata untuk mengurai masalah kehidupan namun semata-mata untuk menjalankan aturan Allah dan meraih ridha Allah SWT.

Seorang Muslim menyadari betul bahwa hidup ini adalah anugerah dari Allah SWT. Anugerah ini merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Hidup manusia bukanlah miliknya. Jiwanya adalah titipan Allah yang dipercayakan kepadanya, maka dia tidak boleh menelantarkan dan menganiayanya, apalagi menghilangkan nyawanya.

Allah berfirman dalamQS. An-Nisa ayat 29-30;

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta sesama kalian secara batil, kecuali dengan perniagaan yang didasarkan suka sama suka di antara kalian. Dan janganlah kalian membunuh diri kalian. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang terhadap kalian. Siapapun yang berbuat demikian dengan melanggar hak dan berlaku dzalim, maka Kami akan memasukkannya ke dalam neraka. Dan yang demikian itu sangatlah mudah bagi Allah.”

1 2 3 4

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya