ACEH SINGKIL – Sebuah Pesantren atau Dayah di Desa Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil menerapkan piket kelompok setiap waktu subuh.
Pesantren itu bernama Hidayatullah Assingkily terbentang cukup luas sekitar satu hektar lebih. Sejumlah tanaman hijau menghiasi pekarangan halaman dan samping kiri kanan belakang. Kehijauan asri dan alami tumbuhan tampak menyegarkan saat berada dilokasi.
Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah Assingkily Ustad Hayamuddin, Selasa 28 Maret 2023, saat itu sedang mengajar sejumlah anak-anak santri. Meski bulan Ramadan proses belajar mengajar tetap berjalan seperti hari-hari biasa.
Disela-sela beraktivitas di Balai Pengajian, dia menjeda saat kehadiran wartawan untuk berbincang. Suasana pekarangan dan infrastruktur terlihat sederhana, namun tetap terlihat bersih dan rapi.
Terlihat sejumlah bangunan kelas belajar, Balai Pengajian, asrama putra, asrama putri dan Balai Pengajian terlihat terpisah-pisah namun tidak mengurangi tata ruang dan sangat terlihat bersih terawat.
Terkait upaya menjaga kebersihan lingkungan sekitar (sanitasi) pesantren, rupa-rupanya Ustad Hayamuddin menerapkan piket kepada setiap santrinya.
Dikatakan, sarana dan prasarana fasilitas wudhu, mandi dan Mck sudah tersedia dengan baik. “Upaya menjaga kebersihan, para guru pengontrolan petugas piket kelompok santri, setiap hari,” ujarnya.
Dia menyebutkan, seperti pembersihkan Mck, lingkungan belajar, mushala atau balai dan asrama putra dan putri.
Sementara, lanjutnya, kebutuhan sumber air bersih berlangganan PDAM Tirta Singkil. Juga memanfaatkani sumur bor sebagai cadangan bila sewaktu-waktu suplai air PDAM macet.
“Air sumur bor lumayan bersihnya sangat bisa untuk mandi dan wudhu, sedangkan kebutuhan air minum sehari-hari, air isi ulang mak Tapa, yang merupakan salah satu donatur penyumbang pesantren,” ujarnya.
Pesantren tersebut selama Ramadan ada tambahan khusus, yakni tidak pulang terlebih dahulu, kegiatan santri tahfiz alquran targetnya melancarkan hafalan, serta mampu menambah hafalan. “Juga sembari bersiap mengikuti santrwani dan santriwati mengikuti perlombaan Tahfiz Quran yang diselenggarakan Radio Xtra-FM dan Disdikbud daerah.
Saat ini, tambahnya ada sekitar 30 santriwan dan santriwati yang mondok. Namun hanya tingkat SD dan SMA saja.
“Meski baru tiga tahun terakhir berjalan, tapi santri sudah banyak yang meraih perestasi juara umum, baik tingkat kecamatan maupun Kabupaten,” ungkap Ustad Lulusan Madrasah Aliyah Mutaalimin Tanah Merah Aceh Singkil, Tanah Merah, dan Pesantren Mukhlasin Jawa Tengah itu.| yn