ACEH BESAR – Anggota DPR Aceh Tgk. H. Irawan Abdullah, S. Ag mengisi ceramah ramadhan di Masjid Babul Maghfirah, Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (01/04/2023).
Dalam ceramahnya Tgk. H. Irawan Abdullah menyebut, puasa ramadhan yang sedang dijalankan oleh umat muslim saat ini merupakan sebuah proses untuk menjadi orang-orang yang bertakwa.
“Puasa adalah proses untuk membentuk orang-orang bertakwa yang bagi mereka balasan nya adalah surga. Maka untuk mencapai takwa itu tidak boleh main-main, tidak boleh sampingan. Tetapi harus dicapai, dikejar. Takwa itu mahal,” ujar Irawan.
Ditambahkan, maka untuk menjadi orang yang bertakwa seyogyanya kita harus mengejar ampunan Allah SWT. Tidak boleh main-main.
Dengan mengutip Surat Ali Imran Ayat 133 Irawan kemudian menjelaskan:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,”
Maksud bersegera adalah tidak boleh main-main dan dilakukan secara bersama-sama agar memperoleh ampunan Allah SWT sehingga baginya mendapatkan surga.
Surga itu sesuatu yang tidak pernah terlintas dalam hati manusia.
“Meskipun ada orang yang membuat rumah di dunia berimajinasi seperti surga yang dibawahnya terdapat sungai yang mengalir dan ada kolam renang dibelakangnya. Namun itu hanya imajinasi,” tambah Politisi partai PKS.
“Sesungguhnya surga itu seluas langit dan bumi. Bukan seluas masjid Tanjung Selamat, maka jangan sampai kita nanti diakhirat tidak ada didalamnya, bukan karena tidak ada tempat tetapi tidak dibolehkan masuk ke dalamnya,” ucap Irawan lagi.
Selanjutnya dikatakan, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”
Irawan lantas menguraikan, adapun ciri-ciri orang yang bertakwa berdasarkan firman Allah SWT di atas yaitu pertama; mereka yang senantiasa berinfak dijalan Allah baik di waktu lapang (memiliki kemudahan rezeki) maupun di waktu susah (sempit secara kemampuan).
“Kalau berinfak di saat kita memiliki rezeki atau dalam keadaan mudah, itu hal biasa. Namun bisa berinfak sedangkan ia sendiri dalam keadaan pas-pasan, maka itulah yang disebut berinfak dalam keadaan sempit,” tuturnya
Kedua; orang-orang yang mampu mengendalikan emosinya. Mereka yang tidak cepat marah namun mereka mudah memaafkan sesama manusia, adalah orang yang paling baik dalam menahan amarahnya, itu juga merupakan ciri orang bertaqwa. Ketiga yaitu orang-orang yang gemar berbuat kebaikan.
Suasana pelaksanaan ibadah shalat tarawih di Masjid Babul Maghfirah yang diimami oleh Tgk Zamakhsyari, S.Hi pada sepuluh pertama ramadhan 1444 H jamaah masih memenuhi seluruh saf.[]