Jumat, 15/11/2024 - 04:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Senyuman Pengusaha Kue Kering Jelang Idul Fitri

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, masyarakat mulai banyak berburu kue kering sebagai hidangan untuk para tamu yang bersilaturrahmi. Usaha kue kering pun menjadi meningkat jelang lebaran.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Baca juga: BI Sumut Serahkan Bantuan Sosial Melalui DD Waspada dan 5 LAZ

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Seperti yang dirasakan Erlina, salah seorang ibu rumah tangga yang sudah menjalankan usaha kue kering sejak tahun 2014 di Desa Meunasah Mon Cut, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Ia menyulap dapur rumahnya itu menjadi tempat ia menjalankan usaha pembuatan kue kering, terlihat enam orang perempuan sedang sibuk membuat adona, mengoles kue, dan merapikan beberapa kue di rak panjang yang tersusun rapi.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Baca juga: DPRA Tetapkan Tiga Qanun Prolega Prioritas Sisa 2022

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Alhamdulillah usaha kita menjelang Lebaran ini meningkat hingga 40% dibandingkan hari-hari biasanya,” ucap Erlina, Kamis (6/4/2023).

Berita Lainnya:
298 Personil Satlinmas Sabang Siap Amankan Pilkada Serentak 2024
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Ada berbagai macam kue yang ia buat seperti kue nastar, kue coklat, kue putri salju, kue lontong paris, kue sagon, kue good time, dan berbagai macam jenis kue lainnya yang sedang ia kerjakan dengan 6 karyawan lainnya. Erlina memberikan nama usahanya itu dengan namanya sendiri “Win”.

“Kue nastar, kue coklat, dan kue sagon menjadi yang paling banyak diminati masyarakat jelang lebaran,” jelasnya sembari memasukkan kue kedalam oven.

Ia juga mengatakan, penjualan di pertengahan Ramadhan ini masih terbilang normal, namun belanjaan bahan baku kue meningkat dibandingkan sebelumnya. Selama Ramadhan pembuatan kue dapat menghabiskan 30 kilogram tepung dan 15 kilogram mentega.

“Peningkatan penjualan paling tinggi biasanya 10 hari menjelang lebaran,” tuturnya.

Ia mengeluhkan harga bahan baku yang meningkat hingga dua kali lipat. Tetapi Erlina tetap mempertahankan harga yang ia pasarkan. Meski untung yang ia dapat sedikit, namun ia percaya produk kuenya dapat bersaing dengan kualitas terbaik.

Berita Lainnya:
Pj Gubernur Safrizal: Sampaikan Keramahan Aceh ke Palangka Raya

Harga kue dijual Rp 50.000 hingga Rp 90.000 perkotak menurut jenisnya. Untuk pemasaran dilakukan dengan cara menitipkan ke toko-toko, membeli langsung, dan melalui pihak kedua.

“Saat ini pemasaran kita hanya sekitaran Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, Insyaallah kalau ada permintaan luar daerah kita juga akan siap mengirimnya,” ucap Erlina.

Erlina bersama 6 karyawannya itu mulai melakukan pekerjaan pembuatan kue dari jam 07.00 hingga jam 17.00 WIB. Saat malamnya ia melapikan sendiri beberapa kue yang akan dijual.

Usaha yang ia geluti tersebut merupakan inisiatif dirinya dalam membantu perekonomian keluarga, hingga sampai saat ini usaha tersebut terus mengalami peningkatan.

Ia menceritakan usaha yang dibangun itu dari modal 3 juta hingga dapat mempekerjakan 6 karyawan. Namun hingga sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah.[]


Reaksi & Komentar

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ البقرة [161] Listen
Indeed, those who disbelieve and die while they are disbelievers - upon them will be the curse of Allah and of the angels and the people, all together, Al-Baqarah ( The Cow ) [161] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi