MEULABOH – Pj Bupati Aceh Barat Drs. Mahdi Efendi melalui Kabid Komunikasi dan Informasi Publik Diskominsa Kabupaten Aceh Barat, Hidayat Isa mengatakan, perlu adanya peran serta insan kehumasan dan pers untuk memberantas berita-berita hoax. Selain itu, kedua profesi ini harus bisa memberikan konten-konten positif yang dapat menumbuhkan optimisme bagi masyarakat.
Menurut Hidayat, media sosial dan media massa harus terus memberikan konten-konten positif yang dapat menumbuhkan optimisme. Sehingga mampu membawa perubahan bagi daerah, di tengah maraknya peredaran berita bohong atau hoax.
Seiring penggunaan media sosial secara meluas di kalangan masyarakat. “Sebagai langkah pengawasan, DPRK Aceh Barat meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Diskominsa untuk melakukan antisipasi penyebaran berita bohong atau hoax,” kata Hidayat.
Ia mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan media, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE sebagai tata kelola prilaku di dunia maya, harus selaras dengan pemikiran-pemikiran yang positif.
“Meskipun saat ini masih ada oknum-oknum yang suka menyebar berita hoaks, tapi saya kira Pemkab Aceh Barat optimis dan berusaha terus menuju ke arah yang lebih baik” ujarnya.
Untuk itu Pers dan Humas Kominsa sama-sama punya kewajiban untuk mendorong agar publik tetap optimis dalam menatap kemajuan daerah dan di sini peran Humas Kominsa dan Pers jadi sangat besar, tambah kata Hidayat usai penutupan rapat paripurna ke II masa sidang ke II DPRK Aceh Barat, Selasa (16/05/23).
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRK Aceh Barat, Ahmad Yani meminta Diskominsa mengantisipasi penyebaran berita bohong atau hoax di tengah masyarakat. Seperti, baru-baru ini ia juga dikejutkan dengan berita bohong tentang kedatangan ibu Ida Dayak ke Aceh Barat.
“untung, Pemkab Aceh Barat dengan sigap mengklarifikasi berita tersebut sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan” ucap Ahmad Yani.
Ia juga mendorong semua pihak untuk menangkal hoax, karena saat ini sangat rawan terhadap pengaruh masalah kebangsaan, seperti radikalisme, terorisme, intoleransi dan sebagainya.
“Pers harus bisa menyajikan berita yang akurat, berimbang, serta menyejukan. Peran pers sangat penting untuk menangkal berita hoax,” ujar Ahmad Yani.
Apalagi sekarang kita dihadapkan dengan tahun politik, “Kita berharap literasi digital di masyarakat bisa membaik, dan ini bisa mengeliminir serta mengantisipasi hoax yang ada di medsos, termasuk WhatsApp,” tandas Ahmad Yani.[]
Editor : Biro Meulaboh.