Kader UBI Ajari Petani Aceh Barat Buka Lahan Tanpa Bakar

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

#attachment_caption

MEULABOH – Kader Udara Bersih Indonesia (UBI) Aceh Barat, mengajari dan mendorong para petani di Aceh Barat terhadap pemanfaatan lahan kosong dan sistem pengolahan lahan tanpa olah serta tidak dibakar sampah yang sudah dibabat.

Cara tersebut untuk memotivasi petani terhadap hasil produksi dan penghematan biaya terhadap para petani kecil, yang kini terus diajari kepada masyarakat dan kader Udara Bersih Indonesia Aceh Barat serta Yayasan Farmer Initiatives Ecological Livelihoods and Democracy (Field).

ADVERTISEMENTS

Masyarakat yang sudah mendapatkan pelatihan terhadap pemanfaatan lahan kosong dengan sistem tanpa olah dan tanpa bakar ini mulai dipraktekkan oleh masyarakat seperti petani di Desa Cot Seumeureung, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat dengan menanami tanaman semangka.

ADVERTISEMENTS

Semnetara pengelolaan halan yang dijadikan tempat penanaman semangka itu tanpa ada olahan dan pembakaran lahan, yang bertujuan guna menciptakan udara bersih, dan tidak mengganggu lingkungan dengan memberikan kesadaran kepada warga terhadap upaya memerangi kabut asap dan meningkatkan mata pencaharian petani kecil.

ADVERTISEMENTS

“Usaha yang kita jalankan sudah ada hasilnya, dan sudah mulai panen dengan luas sekitar setengah hektar lebih,” kata Sufi Nuzar petani kebun, di Cot Seumeureung, Senin kemarin.

ADVERTISEMENTS

Sementara dari jumlah luas tersebut ditanami sekitar 1.000 batang, dan setiap batang berbuah dari 2 hingga 4 buah, dimana setiap buah tersebut memiliki berat berkisar sekitar 3 hingga 7 kilogram.

ADVERTISEMENTS

“Kita panen 2 bulan sekali, untuk kali ini kita perkirakan ada hasil sekitar 4 hingga 5 ton, yang kita pasarkan di Meulaboh dan sebagian besar di beli langsung oleh agen ke kebun langsung, dengan harga sekitar Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per kilogram,” kata Sufi Nuzar atau Pak Lem.

ADVERTISEMENTS

Disebutkan bahwa lahan yang ditanam tersebut tanpa ada pembakaran dan tidak dilakukan pengolahan, akan tetapi cukup dilakukan pencangkulan bagian yang akan ditanam, namun hanya dirangsang tanaman melalui pupuk, dan hasilnya sangat memuaskan.

“Kita banyak menggunakan pupuk kompos, dan pemanfaatan pupuk alami dari kotoran lembu dan ayam,” sambung Erwin yang juga salah satu pemilik kebun semangka.

Sementara Kader Udara Bersih Udara, Aceh Barat, Andi Ilham menyebutkan metode pengolahan tanpa bakar, mulai dilakukan oleh masyarakat saat ini, dan ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan seperti yang terjadi selama ini.

“Meotedo pengolahan lahan tanpa bakar ini guna mencegah terjadi kebakaran lahan serti yang terjadi selama ini, sehingga tanpa ada pembakaran tersebut juga menciptakan udara bersih, ekonomi masyarakat meningkat,” kata Andi.[]

Editor : Biro Meulaboh.

Exit mobile version