Jumat, 15/11/2024 - 04:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

Sponsored
EKONOMIPERTANIAN

Membangun Ketahanan Pangan Melalui Pembiayaan Bank Aceh

image_pdfimage_print

BANDA ACEHAceh dikenal sebagai penghasil padi yang beragam di masing-masing daerah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, rata-rata produktivitas padi di Aceh pada tahun 2022 mencapai 55 ton per hektar.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Jumlah produksi padi di Aceh sendiri di tahun yang sama mencapai 1.5 juta ton. Produksi padi yang tumbuh subur di Aceh membuka pasar bagi usaha penggilingan padi. Dari usaha ini, profit yang didapat tidak hanya dari upah giling, namun juga dari penjualan dedak atau katul ke pihak lain.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Peluang usaha tersebut berhasil dimanfaatkan Icha Ramalisa Febriyanti (28), warga Desa Lhang, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya. Melalui kejeliannya membaca peluang, ia sukses menjalankan usaha kilang padi UD Berkat Dilan Jaya di tanah kelahirannya. “Alhamdulillah, usaha kilang padi ini telah saya jalani selama 6 tahun. Dan insya Allah terus berkembang,” ujarnya, Jumat (08/09/2023).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Dikatakan, sebelum memiliki kilang secara mandiri, iya sempat bekerjasama dengan kilang padi milik kerabatnya selama 2 tahun.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Icha mengakui di awal perjalanan bisnisnya mengalami kendala dalam memenuhi kebutuhan permintaan. Hal tersebut terjadi akibat minimnya modal untuk pembelian bahan baku dalam bentuk gabah. Apalagi, ketika harganya mengalami kenaikan, seperti saat ini yang berada di kisaran Rp5.000 –  6.000/kg.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Kami tidak dapat memenuhi banyak permintaan ketika modal kerja yang ada belum mampu menyerap persediaan di lapangan. Meskipun sebenarnya potensi yang ada sangat besar untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ujarnya. Apalagi, sumber gabah tidak hanya berasal dari wilayah yang berada di Kabupaten Abdya, tetapi juga di sejumlah kabupaten lainnya seperti Aceh Jaya, Singkil, dan Aceh Barat. Dikatakan Icha, hal tersebut kerap terjadi ketika musim panen terjadi.

Berita Lainnya:
Erick Thohir Copot Nicke Widyawati dari Kursi Dirut, Simon Aloysius Pimpin Pertamina
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Lantas, setelah memiliki pengalaman dan memahami prospek bisnis yang dijalani, Icha memberanikan diri untuk mencari alternatif sumber modal untuk memperkuat bisnisnya. Hal ini guna merealisasikan keinginannya melakukan ekspansi terhadap usaha.

“Saat itu, saya mendapatkan informasi bahwa proses pengajuan fasilitas pembiayaan di Bank Aceh cepat dan mudah. Saya langsung mengunjungi Bank Aceh terdekat,” ujarnya.

Dikatakan, setelah dilakukan survei dan memenuhi persyaratan, Icha dalam waktu singkat memperoleh tambahan modal dari Bank Aceh. Ia memperoleh fasilitas Pembiayaan KUR Syariah dengan menggunakan akad Musyaraqah Mutanaqisah (MMq).

MMq adalah salah satu bentuk skema dalam pembiayaan Syariah yang dapat dimanfaatkan untuk bisnis baik perorangan maupun perusahaan.  MMq untuk pembelian aset usaha (investasi).

Selain itu, juga dapat memanfaatkan aset yang sudah dimiliki untuk memperoleh pembiayaan yang akan digunakan untuk tujuan komersil seperti pembelian bahan baku, stok, pembayaran gaji karyawan dan sebagainya. Dengan metode angsuran, fasilitas pembiyaan dengan skema MMq memberikan benefit fleksibelitas dalam pembayaran angsuran, atau jadwal pembayaran pembiayaan modal kerja sesuai dengan kondisi keuangan usaha.

Berita Lainnya:
Ternyata Bos Smelter Swasta Jadikan Sopir Keluarganya Sebagai Direktur Perusahaan Boneka

Adapun, fasilitas pembiayaan yang diperoleh Icha dipergunakan untuk penambahan modal kerja. Terutama digunakan untuk pembelian gabah atau beras dari sejumlah pemasok yang merupakan petani individu mapun kelompok yang sebahagian besar melakukan transaksi secara tunai.

Dengan fasilitas pembiayaan yang diberikan, menurutnya, mampu memenuhi kebutuhan kilang padi. Selain itu, saat ini ia telah menggunakan tenaga kerja sebanyak 7 orang.

“Hal ini dapat menambah pendapatan daerah dan mengurangi tingkat pengangguran karena lapangan kerja yang tercipta semakin besar. Khususnya untuk masyarakat sekitar Kecamatan Setia, dan umumnya di Kabupaten Aceh Barat Daya sendiri,” ujarnya.

Ditambahkan Icha, saat ini pasar Kilang Padi Berkat Dilan Jaya dengan merk dagang beras DJ telah menjangkau pasar di sejumlah kabupaten kota seperti Subulussalam, Singkil, Aceh Tenggara.

“Produk beras kami juga telah menjangkau hingga ke kabupaten Sidikalang, Provinsi Sumatera Utara,” ujarnya.

Setelah mendapatkan fasilitas pembiayaan, omzet kami saat ini mencapai rata-rata hingga Rp200 juta dalam sebulan. “Alhamdulillah, dengan fasilitas pembiayaan dari Bank Aceh, kami lebih fleksibel dalam menyusun strategi bisnis,” tutupnya.

Icha berharap, selain memperoleh profit, usaha yang dijalaninya juga dapat memberikan kontribusi positif bagi ketahanan pangan baik di Aceh, maupun nasional.


Reaksi & Komentar

رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ البقرة [129] Listen
Our Lord, and send among them a messenger from themselves who will recite to them Your verses and teach them the Book and wisdom and purify them. Indeed, You are the Exalted in Might, the Wise." Al-Baqarah ( The Cow ) [129] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi