Sejarah Panjang Kereta Cepat Whoosh, Digagas di Era SBY dan Diresmikan Jokowi
NASIONAL
NASIONAL

Sejarah Panjang Kereta Cepat Whoosh, Digagas di Era SBY dan Diresmikan Jokowi

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

JAKARTAKereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Senin, 2 Oktober 2023 di Stasiun Halim, Jakarta Timur.

ADVERTISMENTS

KCJB diklaim menjadi kereta tercepat  se-Asia Tenggara dengan kecepatan 350 kilometer (km) per jam. Peresmian tersebut dilakukan usai proyek yang dikerjakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tersebut telah mengantongi izin operasi.

“Kereta Cepat Jakarta – Bandung ini menandai modernisasi transportasi massal kita yang efisien, yang ramah lingkungan dan terintergasi dengan moda transportasi lainnya,” kata Jokowi saat meresmikan sepur kilat tersebut.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Sebelum diresmikan, Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah menghadapi sejumlah tantangan dalam menggarap proyek yang serba baru ini. Namun dia mengambilnya sebagai pelajaran berharaga.

Berita Lainnya:
Bukan Hanya Ridwan Kamil, Lisa Mariana Akui Pernah Berhubungan dengan Orang Tersohor

“Karena itu saya pesan agar kita semuanya tidak alergi terhadap kritik dan tetap semangat untuk belajar. Karena pengalaman kita membangung infrastruktur, baik jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan, transportasi, telah memberikan pengalaman dan bekal kita utk menghasilkan hasil-hasil yang lebih baik di masa depan,” kata Jokowi.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Lantas, bagaimana sejarah panjang Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut? Simak lika-liku perjalanannya berikut ini.

Sejarah Kereta Cepat Jakarta – Bandung

Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung sebenarnya sudah digagas sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2011. Studi kelayakan kereta ini sempat dikerjakan pemerintah Indonesia dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA), dengan pertimbangan dua rute.

Berita Lainnya:
Viral Gibran dan Keluarga Plesiran ke Singapura Saat Lebaran, Tulisan NON HALAL Jadi Sorotan

Ekspektasi pendanaan di rute Jakarta-Surabaya sempat mencapai Rp 100 triliun, sementara perkiraan nilai awal proyek di rute Jakarta-Bandung sepanjang 150 km sebesar Rp 67 triliun.

Cina yang masuk sebagai tandingan Jepang akhirnya dipilih pemerintah untuk mengerjakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Konstruksi proyek tersebut sudah berjalan dengan 60 persen saham dimiliki konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN, dan sisanya dipegang pemerintah Cina, melalui China Railway International Co. Ltd

1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS