Sabtu, 09/11/2024 - 09:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan 3 Pj Bupati dan Pj Walikota di Provinsi Aceh
NASIONAL
NASIONAL

Enam Tahun Menghilang, Ternyata Profesor Uyghur Ini Dibui Seumur Hidup oleh Otoritas China

  Enam tahun menghilang, profesor cantik asal Uyghur ternyata dibui seumur hidup oleh pemerintah China.

Profesor Rahile Dawut, 57, pakar dalam kajian cerita rakyat dan tradisi Uyghur dan dianggap ahli di bidangnya. Dia menghilang enam tahun lalu. Ternyata, dikabarkan telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh otoritas China dengan alasan ‘membahayakan negara’.

Profesor Rahile kalah dalam pengadilan tingkat banding setelah divonis bersalah pada tahun 2018 dalam dakwaan mempromosikan ‘pemisahan’, menurut organisasi peduli hak asasi manusia berbasis di AS Dui Hua Foundation, seperti dilaporkan The Guardian.

Organisasi HAM ini telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk berusaha menemukan Dawut. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan telah menerima informasi dari seorang pejabat China dan sedang mencari informasi lebih lanjut tentang Dawut dari pemerintah, termasuk di mana dia berada, bagaimana kondisi kesehatannya, dan haknya untuk berhubungan dengan anggota keluarga.

“Hukuman penjara seumur hidup yang dijatuhkan atas Prof Rahile Dawut adalah sebuah tragedi yang kejam, kerugian besar bagi masyarakat Uyghur, dan bagi semua orang yang menjunjung tinggi kebebasan akademis. Saya menyerukan agar dia segera dibebaskan dan dikembalikan dengan selamat ke keluarganya,” seru Direktur Eksekutif Dui Hua John Kamm.

Dawut diyakini termasuk di antara lebih dari 300 intelektual Uyghur yang diketahui telah ditahan, ditangkap, dan dipenjarakan sejak 2016. Diperkirakan 1,5 juta orang dari etnis Muslim Uyghur ditahan di kamp ‘pendidikan ulang’ yang didirikan oleh rezim Beijing.

Selain hukuman penjara seumur hidup, Dawut juga dicabut hak-hak politiknya seumur hidup, kata Dui Hua.

Akida Pulat, putri Dawut, dalam pernyataan yang disampaikan melalui Dui Hua, menyeru kepada pemerintah China agar membebaskan ibunya.

“Saya mengkhawatirkan ibu saya setiap hari. Membayangkan ibu saya yang tidak bersalah harus menghabiskan hidupnya di penjara telah mendatangkan rasa sakit yang tak tertahankan bagi saya. China, tunjukkan belas kasihanmu dan lepaskan ibu saya yang tidak bersalah,” kata Akida Pulat.

Saat ditangkap pada Desember 2017, Dawut sedang mengajar di Xinjiang University College of Humanities, di mana dia juga mendirikan Ethnic Minorities Research Centre pada 2007.

Banyak institusi akademis yang pernah berhubungan dengan Dawut melalui karyanya, termasuk perguruan tinggi ternama seperti Harvard, Cornell, British Columbia, Pennsylvania, Washington, Indiana, dan Cambridge, bergabung untuk menyerukan pembebasan Dawut.

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi