HARIANACEH.co.id|Banda Aceh – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Aceh menyatakan siap untuk melakukan audit terhadap anggaran event Agam-Inong Aceh pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, jika ada permintaan resmi dari aparat penegak hukum atau pemerintah daerah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BPKP Aceh, Supriyadi, saat dihubungi orinews.id, Kamis (5/10/2023). Menurutnya, BPKP Aceh belum melakukan audit terkait event Agam-Inong Aceh yang menghabiskan anggaran 1,4 miliar rupiah, karena belum ada permintaan dari pihak terkait.
“Kebetulan kita belum melakukan audit terkait hal tersebut, jadi belum tahu permasalahannya. Jika memang kita diminta untuk melakukan audit baik dari APH ataupun Pemda kita akan melaksanakan,” ujar Supriyadi.
Karena itu, Supriyadi menambahkan, sebelum melakukan audit, BPKP Aceh belum bisa memberikan pernyataan dan pendapat terkait anggaran event tersebut, hal ini untuk menghindari kesalahan dalam memberikan informasi.
“Jadi, jika kita belum melakukan audit kita belum bisa memberikan statemen, agar tidak salah memberikan opini,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Event pemilihan Agam-Inong Aceh yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Pasalnya, event yang dianggarkan sebesar 1,4 miliar rupiah ini dinilai tidak adil dan tidak efektif.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah hadiah yang diberikan kepada pemenang Agam-Inong Aceh. Hadiah tersebut dikabarkan hanya sebesar 7 juta rupiah, padahal para peserta harus mengeluarkan biaya sendiri untuk persiapan, seperti baju adat, aksesoris, make up dan lain-lain.
“Ini sangat tidak adil. Para peserta Agam-Inong Aceh sudah berjuang keras untuk menampilkan yang terbaik, tapi hadiahnya hanya 7 juta rupiah,” kata Pengamat sekaligus akademisi Universitas Abulyatama Aceh (Unaya), Usman Lamreung kepada media ini pada Rabu (3/10/2023).
Selain itu, event Agam-Inong Aceh juga dinilai tidak efektif dalam mempromosikan budaya dan pariwisata Aceh. Menurut Usman, event tersebut hanya sebatas seremonial belaka, tanpa ada dampak nyata bagi pengembangan pariwisata Aceh.
“Event Agam-Inong Aceh tidak memiliki strategi yang jelas untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Aceh. Event tersebut hanya menghabiskan anggaran, tanpa ada output dan outcome yang jelas,” ujar Usman.
Karena itu, Usman meminta instansi terkait untuk mengaudit pelaksanaan event Agam-Inong Aceh yang menelan anggaran 1,4 miliar rupiah itu. Ia khawatir adanya penyalahgunaan anggaran dalam proses tender hingga pelaksanaan event tersebut.
“Saya minta agar ada audit yang transparan dan akuntabel terhadap pelaksanaan event Agam-Inong Aceh. Jangan sampai ada yang bermain-main dengan anggaran rakyat,” tegasnya. []
Artikel Audit Event Agam-Inong Rp1,4 Miliar, BPKP Aceh: Jika Diminta Kita Siap pertama kali tampil pada HARIANACEH.co.id.