BANDA ACEH – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan banyak negara bersikap tak adil dalam melihat konflik Israel-Palestina. Dia mengatakan negara-negara tersebut berat sebelah dalam merespons terhadap segala bentuk kekejaman dan penindasan kepada rakyat Palestina.
“Tanah dan harta milik rakyat Palestina yang dirampas dilakukan Zionis tanpa henti. Akibat ketidakadilan ini, ratusan nyawa tidak bersalah menjadi korban,” kata Anwar, dalam pernyataan di X, sebelumnya dikenal dengan Twitter, Senin (9/10/2023).
Dia menegaskan Malaysia akan terus memberikan solidaritas kepada rakyat Palestina.
Sementara itu dalam pernyataan tertulis, Pemerintah Malaysia menyampaikan keprihatinan mendalam atas banyaknya korban jiwa terkait eskalasi terbaru di Jalur Gaza.
“Akar pernyebab dari semua ini harus diketahui. Rakyat Palestina menjadi subjek dari pendudukan ilegal yang sudah berlangsung lama, blokade dan penderitaan, penodaan terhadap Masjid Al Aqsa, serta Politik perampasan di tangan Israel sebagai negara penjajah,” bunyi pernyataan.
Disebutkan pula, rakyat Palestina memiliki hak untuk hidup dalam negara yang damai di dalam wilayah yang diakui intenasional, berdasarkan perbatasan sebelum 1967, di mana Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Sementara itu Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, Malaysia akan mengirim bantuan sebesar 1 juta ringgit atau sekitar Rp3,3 miliar. Dana itu diambil dari Dana Perwalian Kemanusiaan untuk Rakyat Palestina (AAKRP) yang dikelola Kementerian Luar Negeri.
Menurut Zahid, Malaysia memutuskan segera mengirim bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Palestina yang sangat membutuhkan.
“Pemerintah akan terus memfasilitasi proses penyaluran bantuan kepada Palestina secepatnya,” ujarnya.
Sumber: Gelora