BANDA ACEH – Hamas, kelompok perlawanan yang berbasis di Jalur Gaza, Palestina, membantah klaim bahwa mereka menargetkan warga sipil dan memenggal kepala — termasuk 40 bayi — ketika mereka menyerang Israel secara mendadak dan mengejutkan pada hari Sabtu (7/10) pagi.
Ghazi Hamad, juru bicara biro Politik Hamas, menyampaikan pernyataan tersebut kepada Al Jazeera, dikutip Jumat (12/10).
“Beri kami satu foto bahwa Hamas membunuh warga sipil, bahwa Hamas membunuh anak-anak, bahwa Hamas membunuh perempuan. Kami tidak membunuh warga sipil,” kata dia.
Permintaan Hamas agar pro-Israel menunjukkan bukti ini rupanya dijawab oleh Ben Shapiro, komentator politik AS sekaligus seorang Yahudi, dengan mengunggah foto suatu benda yang tampak terbakar yang disebutnya foto bayi Israel yang tewas.
Namun, jurnalis Barat lainnya, Jackson Hinkle, menemukan bahwa foto yang diunggah Ben Shapiro itu adalah hasil kecerdasan buatan alias AI.
Di tengah tudingan Hamas berbuat kejam pada wanita dan anak-anak Israel, justru muncul video yang memperlihatkan Hamas melepaskan sandera seorang wanita dan dua anak menuju perbatasan Israel.
Pembebasan sandera itu dilakukan pada Sabtu, 7 Oktober, beberapa jam setelah serangan yang tak pernah terbayangkan ke bagian selatan Israel.
Asal Mula Kabar Hoaks
Beberapa hari ini mencuat tudingan Hamas memenggal 40 bayi dalam serangan fajar 7 Oktober — yang disebut banyak kalangan telah mempermalukan Israel itu.
Tudingan itu muncul saat Nicole Zedek, seorang reporter televisi Israel i24News, memberikan laporan dari lapangan. Pernyataan reporter itu kemudian menjadi headline banyak media Barat dan pro-Israel.
Namun, setelah diselidiki di lapangan dan dikonfirmasi oleh wartawan lain kepada pejabat militer Israel, tudingan itu tak terbukti. Tudingan itu berakhir sebagai kabar bohong alias hoaks.
Zedek, reporter yang pertama kali melaporkan, kemudian ngeles bahwa dia hanya mendengar itu dari seorang tentara Israel. Setelah diinvestigasi, tentara itu adalah David Ben Zion, seorang ekstrimis Israel yang telah menghasut untuk melenyapkan permukiman Palestina.
Namun, kabar hoaks itu sudah kadung menyebar dan dikonsumsi pihak pro-Israel, termasuk Presiden AS Joe Biden.
Pada hari Rabu (11/10), Gedung Putih bahkan terpaksa menarik kembali klaim Presiden AS Joe Biden bahwa dia telah melihat gambar pejuang Hamas yang memenggal kepala anak-anak di Israel selatan.
Menurut @propandco, tudingan pemenggalan 40 bayi Israel oleh Hamas merupakan satu dari tiga kebohongan yang sedang digembar-gemborkan saat ini tentang Palestina.
Sumber: Gelora