BANDA ACEH – Indonesia dan Malaysia bersepakat menyelesaikan persoalan di Blok Ambalat. Kedua negara juga berkomitmen menuntaskan semua persoalan di perbatasan yang belum tuntas.
Setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan dalam General Border Committee (GBC) Ke-43 Malindo di Jakarta kemarin (12/10),
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan bahwa penyelesaian persoalan-persoalan tersebut sudah menjadi komitmen kedua pimpinan negara. ”Dengan komitmen dari dua kepala pemerintahan, kita ingin selesaikan semua masalah yang ada dengan pendekatan kekeluargaan,” katanya.
Mengutip situs polkam.go.id, Ambalat adalah blok laut seluas 15.235 kilometer persegi yang terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Timur, Indonesia. Blok Ambalat menjadi objek sengketa berkepanjangan antara Indonesia dan Malaysia.
Sumber sengketa bukan hanya karena soal kepemilikan wilayah suatu negara, tetapi juga masalah yang lebih serius karena di Blok Ambalat mengandung minyak dan gas yang jika dimanfaatkan secara maksimal dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan.
Prabowo menambahkan, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk mengaktifkan kembali pos-pos perbatasan yang sebelumnya tutup akibat pandemi yang terjadi sejak 2020. Bukan hanya itu, patroli bersama juga sudah dilakukan kedua negara dengan mekanisme coordinated patrol.
Secara keseluruhan, ada 14 pos perbatasan yang sudah dihidupkan kembali. Tujuh di antaranya berada di wilayah Indonesia dan tujuh lainnya di wilayah Malaysia. Seluruhnya berada di Kalimantan dan dijaga personel TNI serta personel Angkatan Bersenjata Malaysia.
Sumber: Gelora