EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Bernasib sama Pernah Alami Penjajahan Inggris, Negara Mayoritas Non Muslim Irlandia Dukung Palestina

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Republik Irlandia, sebuah negara dengan populasi mayoritas agama adalah Kekristenan, dengan Gereja Katolik sebagai denominasi terbesarnya, tampaknya berani menyuarakan dukungan tegasnya untuk Palestina. Meskipun jarak antara Dublin ke Yerusalem ribuan kilometer, dalam hubungan Politik antara Palestina dan Irlandia sangat dekat. Kedua negara itu dianggap bersama melawan kolonialisme dan penindasan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal Ini cukup mengherankan, terutama di era di mana banyak negara Eropa cenderung netral atau bahkan mendukung Israel. Mengapa demikian? 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Kementerian Luar Negeri Irlandia telah konsisten merumuskan pendekatan tiga poin terhadap situasi di Gaza dan konflik Israel-Palestina secara umum:

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

1. Irlandia meminta adanya gencatan senjata yang berkelanjutan untuk memutus siklus kekerasan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

2. Negara ini menekankan pentingnya mengakhiri blokade terhadap Gaza sebagai salah satu akar masalah konflik yang menghancurkan ini.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

3. Irlandia mendukung pembentukan solusi dua negara berdasarkan perbatasan tahun 1967.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Irlandia menunjukkan komitmen yang kokoh. Sementara banyak negara lain hati-hati memilih kata-kata, Irlandia secara terang-terangan mendukung rakyat Palestina. Meskipun begitu, negara ini juga mengutuk peluncuran roket dari Gaza ke Israel oleh Hamas dan kelompok militan lainnya.

Berita Lainnya:
Gibran: Teruskan Perjuangan Pahlawan Menuju Indonesia Emas

Sejarah Hubungan Irlandia-Palestina

Irlandia memiliki sejarah panjang simpati terhadap perjuangan Palestina. Hal ini melebihi agama, etnis, atau batas geografis. Pada dasarnya, ada pengalaman bersama tentang penjajahan, penindasan, dan perjuangan untuk kebebasan. Dukungan Irlandia untuk Palestina diakarinya dalam kesadaran sejarah, yang membuat isu ini mendapat perhatian lebih dari sekadar pertimbangan geografis, ekonomis, atau politik.

just a friendly reminder that Ireland 🇮🇪 was the first country to ever acknowledge Palestine as its own country and support us. the people of ireland have always been friends of palestine. we stand united and to deny that is to deny history. pic.twitter.com/WNeF0bbpNM

— ZAYNA🔪CHUCKY SZN🎃 (@sitcomabed) October 9, 2023 Pada awalnya, pada 1920-an dan 1930-an, simpati Irlandia cenderung mendukung gerakan Zionis. Namun, persepsi ini mulai berubah seiring dengan perjuangan anti-Britania sendiri dan perang saudara yang traumatis di Irlandia. Adanya okupasi ilegal tanah Palestina oleh Israel mengingatkan banyak orang Irlandia tentang sejarah penindasan mereka sendiri oleh Inggris.

Berita Lainnya:
Tak Hanya Iran, Israel Juga Serang Gaza dan Lebanon dalam 24 Jam Terakhir

Mengutip Aljazeera, parlemen Irlandia pada 2021 memberikan suara bulat untuk mengutuk “aneksasi de facto” Israel terhadap tanah Palestina di wilayah yang diduduki. Ini membuatnya menjadi negara anggota Uni Eropa pertama yang mengambil sikap seperti itu.

Irlandia adalah anggota pertama dari komunitas Eropa yang mengakui Organisasi Pembebasan Palestina pada tahun 1980 dan menjadi pendukung kuat untuk solusi dua negara. Bahkan, Irlandia pernah menjadi tuan rumah dan bertemu dengan Yasser Arafat pada beberapa kesempatan.

Para pemimpin politik Irlandia secara tajam mengkritik pemukiman Israel, pelanggaran hak asasi manusia, dan merusak proses perdamaian. Kritik mereka hanya berkembang ketika solusi dua negara tampaknya semakin hancur dan karena UE terlalu sibuk dengan masalah kebijakan luar negeri lainnya. Hasilnya adalah hubungan diplomatik yang sering retak dengan Israel.

Irlandia menunjukkan keberanian luar biasa dalam mendukung Palestina, meski merupakan negara dengan populasi mayoritas non-Muslim. Hal ini mencerminkan komitmen dan kesadaran sejarah yang mendalam, serta keinginan untuk melihat penyelesaian adil dan berkelanjutan bagi rakyat Palestina.

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya