NASIONAL
NASIONAL

Guntur Romli Ungkit Sikap Jokowi: Dulu Sebut Wacana Gibran Cawapres Tak Logis, tapi Kini Kejadian

image_pdfimage_print

Jokowi-gibran-prabowo-pilpres-2024.jpg” width=”640″/>BANDA ACEH  – Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, meragukan netralitas Presiden Joko WIdodo (Jokowi) dalam Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Guntur Romli bahkan mengatakan ucapan Jokowi sulit dipegang.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Guntur Romli mengungkit pernyataan Jokowi pada bulan Mei 2023 lalu, yang mengatakan wacana Gibran Rakabuming Raka menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) adalah hal yang tidak logis.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Tapi, kini Gibran telah resmi mendaftar sebagai cawapres Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Beberapa bulan yang lalu beliau menilai soal Gibran jadi cawapres tidak masuk akal, karena umur kata beliau, karena baru dua tahun jadi wali kota, tapi ternyata kejadian kan.”

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Jadi kita bagaimana mau memegang ucapan Pak Jokowi, selama ini ucapannya pun tidak bisa dipegang,” ungkap Guntur Romli dalam talkshow Overview Tribunnews, Kamis (2/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Selain itu, Guntur menegaskan hingga saat ini, ia menilai Jokowi tidak menunjukkan sikap kenetralan.

Berita Lainnya:
Pramono Anung Tebar Ikan Mas dan Lele di Danau Sunter, Warga tak Sabar Langsung Menjarah

“Seperti kunjungan Pak Jokowi ke Bali dengan penurunan baliho Ganjar-Mahfud, bendera PDI Perjuangan, kemudian bertemu relawan yang mendukung Prabowo-Gibran yang datang dari Jakarta atau didatangkan dari Jakarta untuk memberikan panggung kepada mereka.”

“Saya meragukan netralitas Pak Jokowi, saya meragukan, sangat meragukan kalau melihat fakta-fakta yang ada sekarang,” ungkapnya.

“Tapi ke depan, semoga saya salah, kalau Pak Jokowi benar-benar mau netral, karena dari sisi ucapan ini Pak Jokowi kita susah menilainya,” imbuh Guntur.

Pernyataan Jokowi

Untuk diketahui, Jokowi mengatakan wacana Gibran menjadi kandidat cawapres tidak logis pada 4 Mei 2023.

Alasannya, saat itu Gibran belum cukup umur serta baru dua tahun menjabat Wali Kota Solo.

“Yang pertama umur (usia Gibran yang masih muda),” ujar Jokowi di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

“Yang kedua, (Gibran) baru dua tahun jadi wali kota. Yang logis saja lah,” kata dia.

Berita Lainnya:
Golkar Bisa Tumbang, jika Bahlil Cs tak Segera Dijungkalkan dari Pucuk Beringin

Ketika itu, wacana duet Prabowo dan Gibran mengemuka di media sosial karena dibahas oleh warganet.

Kemudian wacana Gibran menjadi kandidat cawapres tidak lagi menjadi isapan jempol belaka setelah Mahkamah Konstitusi (MK) yang diketuai paman Gibran sekaligus ipar Jokowi, Anwar Usman, mengabulkan gugatan agar pengalaman sebagai kepala daerah bisa menjadi syarat maju pilpres kendati yang bersangkutan belum berumur 40 tahun.

Gibran kemudian resmi dideklarasikan sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.

Prabowo-Gibran kemudian mendaftarkan diri sebagai bakal pasangan capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), 25 Oktober 2023.

Tiga hari sebelumnya, Jokowi yang sempat menilai Gibran maju cawapres adalah hal yang tidak logis, memberi restu kepada si sulung.

“Orang tua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui,” kata Jokowi seusai acara Apel Hari Santri di Surabaya, Minggu (22/10/2023), dikutip dari Kompas.com

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya