INTERNASIONALPALESTINA

Palestina: Israel Kepung Kota Gaza, Lebih dari 9.000 Warga Palestina Tewas Sejak Awal Pertikaian

image_pdfimage_print

“Seruan untuk gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas, menyerah pada terorisme,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Alkitab mengatakan ‘ada waktunya untuk damai, ada waktunya untuk berperang. Ini adalah waktunya untuk berperang,” cetus Netanyahu.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Ketika ditanya apakah operasi daratnya di Gaza akan menjamin pembebasan para warga Israel yang disandera Hamas, Netanyahu menjawab: “Penilaian umum kami, bukan hanya penilaian anggota kabinet tetapi juga seluruh pasukan keamanan dan militer, aksi darat sebenarnya menciptakan kemungkinan – bukan kepastian – untuk membebaskan sandera kami, karena Hamas tidak akan melakukannya kecuali mereka berada di bawah tekanan.”

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Kami berkomitmen untuk memulangkan semua sandera,” tambah Netanyahu.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada komite parlemen bahwa perang tersebut akan terdiri dari tiga tahap.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Tahap pertama dari kampanye ini dimaksudkan untuk menghancurkan infrastruktur Hamas untuk mengalahkan dan menghancurkan Hamas,” kata Gallant.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Dia menggambarkan tahap kedua sebagai pertempuran lanjutan saat pasukan bekerja untuk “menghilangkan kantong-kantong perlawanan”.

Dan tahap ketiga, kata Gallant, “akan membutuhkan penghapusan tanggung jawab Israel atas kehidupan di Jalur Gaza, dan pembentukan realitas keamanan baru bagi warga Israel”.

Berita Lainnya:
Agresi Tentara Israel Masuk Lebih Dalam, Hizbullah Buat Lebanon Banjir Darah Brigade Golani IDF

Israel peringatkan RS evakuasi pasien dan pengungsi

Di tengah operasi darat militer Israel, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa daerah sekitar Rumah Sakit Al-Quds mengalami pengeboman besar-besaran dari pasukan Israel.

“Serangan artileri dan udara terus menerus di daerah Tal-Alhwa di #Gaza tempat Rumah Sakit Al-Quds berada,” sebut lembaga amal tersebut di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

“Bangunan bergetar dan warga sipil yang mengungsi serta kru mengalami ketakutan dan kepanikan.”

Laporan itu mengemuka setelah Israel memperingatkan bahwa rumah sakit di Kota Gaza harus dievakuasi.

Sebelumnya, ratusan pasien kini terjebak di sejumlah rumah sakit di Gaza utara dan kondisi fisik mereka tak memungkinkan untuk berpindah ke selatan, kata badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani pengungsi Palestina (UNRWA).

Israel telah memperingatkan pihak rumah sakit untuk mengevakuasi pasien dan pengungsi yang berlindung di rumah sakit, namun para dokter mengatakan memindahkan ratusan orang – banyak di antaranya dalam perawatan intensif – adalah hal yang mustahil.

Tom White dari UNRWA menegaskan apa yang sudah dikatakan para dokter, bahwa memindahkan para pasien adalah hal yang mustahil.

“Banyak orang di utara mencari perlindungan di sekolah-sekolah yang dikelola UNRWA, mereka mencari perlindungan di rumah sakit,” kata White.

Berita Lainnya:
Indonesia-China akan Makin Kuat di Pemerintahan Baru, Termasuk Pertukaran Antarmasyarakat

“Saya berada di salah satu rumah sakit pekan ini dan ada ratusan pasien yang tidak bisa dipindahkan,” ujarnya kemudian.

Dia kemudian berkata bahwa orang-orang yang kini berada di utara Gaza – tak hanya pasien – juga “tak bisa berpindah karena mereka tak memiliki moda transportasi”.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan Israel terus menggencarkan serangan udara di area sekitar rumah sakit, seiring operasi darat yang mereka lakukan di bagian utara Jalur Gaza.

Direktur Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza, Bassam Mourad, bahkan mengaku telah menerima beberapa peringatan untuk mengevakuasi gedung tersebut.

“Yang pertama adalah melalui panggilan telepon dari Bulan Sabit Merah Palestina yang dihubungi oleh tentara Israel. Mereka meminta seluruh pasien dan pekerja, serta mereka yang berada di rumah sakit, dievakuasi ke selatan Gaza,” kata Mourad kepada kantor berita Reuters.

“Mereka menyebutkan bahwa kawasan ini akan menjadi zona militer dan akan berlangsung bentrokan. Kawasan tersebut akan berbahaya sehingga kami harus segera mengungsi,” tambahnya.

Dia melanjutkan dengan mengatakan jumlah pengungsi yang tinggal di rumah sakit berkisar antara 12.000 hingga 14.000 jiwa.

“Angkanya berubah setiap hari selain departemen rumah sakit dan unit perawatan intensif,” ungkap Mourad.

Seorang warga bernama Abu Qusai Al-Deeb telah berlindung di RS Al-Quds di Kota Gaza selama tiga minggu,

1 2 3 4 5

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya