NASIONAL
NASIONAL

Politisi PDIP Ungkap Gibran Jadi Cawapres Gara-gara Kasus Hukum Minyak Goreng

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Politisi PDIP Rokhmin Dahuri menyebut Gibran menjadi cawapres Prabowo merupakan hasil penyanderaan Politik pada ketua umum parpol di kasus hukum minyak goreng.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan 2001–2004 atau era Presiden Megawati Soekarnoputri juga menyebut Gibran terlalu dipaksakan jadi cawapres.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Gibran Rakabuming Raka dipandang tidak memiliki kapasitas meraih kekuasaan menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Politikus senior PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri saat ditemui di komplek Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (4/11) menyebutkan posisi putra sulung Presiden Joko WIdodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, dipandang terlalu dipaksakan.

Berita Lainnya:
Bukan Bobby, Lawan Berat Edy Rahmayadi Adalah Masyarakat Sumut yang Kecewa
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Rokhmin kembali menegaskan, masuknya Gibran menjadi cawapres merupakan hasil penyanderaan politik pada ketua umum parpol melalui kasus hukum minyak goreng.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sehingga, ketua partai yang terseret kasus hukum terpaksa mengikuti libido politik pribadi Presiden Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Anak kecil (Gibran) dipaksa jadi cawapres, bahaya untuk bangsa,” tegas mantan Menteri Kelautan era Presiden ke 5, Megawati Soekarnoputri tersebut.

Berita Lainnya:
Projo Ingin jadi Partai, Pengaruh Jokowi Dipertaruhkan

Rokhmin yang juga tercatat sebagai caleg PDIP di Dapil Jabar 8, berharap pada Pilpres 2024 rakyat tidak memilih pasangan capres-cawapres pembohong dan penghianat.

“Mudah-mudahan masyarakat tidak memilih Calon pembohong dan penghianat,” katanya.

Disinggung posisi PDIP saat ini sudah menjadi parpol oposisi dengan serangan bertubi-tubi pada Presiden Jokowi dari para politisi banteng moncong putih, Rokhmin memastikan sikap PDIP dipaksa menjadi oposisi, karena ditinggalkan Presiden Jokowi.

“Semua orang tau, PDIP ditinggalkan,” tegasnya.****

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya