NASIONAL
NASIONAL

Prabowo-Gibran Pasangan Ambisius Kejar Kekuasaan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan dianggap sebagai pasangan yang ambisius mengejar kekuasaan dan representasi sebagai dinasti Politik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Demikian pandangan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/11).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Saiful mengungkap bahwa pasangan Prabowo-Gibran memiliki kelebihan dan kekurangan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Kelebihan pasangan Prabowo Gibran merupakan pasangan yang akan memiliki kekuatan dan sokongan dari kekuasaan yang masih menjabat,” kata Saiful

Kelebihan berikutnya kata Saiful, akan banyak pengusaha yang berpotensi untuk memberikan dukungan, baik suara maupun finansial kepada pasangan Prabowo-Gibran.

Berita Lainnya:
Siswa yang Dipaksa Sujud dan Menggonggong oleh Pengusaha Surabaya Alami Trauma

Kelebihan lainnya, akan banyak kalangan milenial atau anak-anak muda yang akan memberikan dukungan kepada Prabowo-Gibran, karena mereka merasa terwakili melalui Gibran.

Sedangkan kekurangan pasangan Prabowo-Gibran kata Saiful adalah, publik merasa pasangan tersebut sebagai representasi dinasti politik, yang melanggengkan kekuasaan Joko WIdodo dalam pemerintahan.

“Kemudian kelemahan berikutnya juga publik akan menilai Prabowo dan Gibran pasangan yang ambisius mengejar kekuasaan, Prabowo kita tahu telah berulangkali kalah dalam kontestasi, kemudian Gibran yang baru seumur jagung memimpin Solo sudah loncat untuk mencalonkan wakil presiden dari Prabowo,” terang Saiful.

Berita Lainnya:
Dompet Dhuafa Waspada Resmi Luncurkan Program Menjahit Harapan Dhuafa

Selain itu menurut Saiful, Prabowo-Gibran akan memperebutkan suara yang relatif sama dengan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Mengingat, Ganjar dan Gibran sama-sama berasal dari PDI Perjuangan.

“Bahkan Prabowo juga lebih dekat kepada kaum nasionalis, sehingga sulit untuk masuk ke pemilih kanan yang berasal dari NU maupun Muhammadiyah misalnya,” pungkas Saiful.

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya