BISNISEKONOMINASIONAL

Perang Hamas-Israel Berdampak ke Ekonomi Indonesia, Menko Airlangga: Enggak Bisa Napas Lagi!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan perang antara Israel dan Hamas semakin menambah ketidakpastian terhadap perekonomian global. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi global akan menurun dikarenakan konflik baru tersebut.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Ketidakpastian geopolitik yang baru di Timur Tengah, yang tentu ini Ukraina belum selesai, Israel-Hamas juga menambah ketidakpastian. Dunia baru mulai bernapas, enggak bisa napas lagi,” ucap Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian pada Senin (6/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Selain itu, kata Airlangga perang antara Rusia dan Ukraina juga belum usai, serta dampak perubahan iklim belum bisa teratasi. “Tentu perubahan iklim juga belum selesai, kita ketahui bahwa El Nino membuat pasokan pangan akan terganggu,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Lembaga Wali Nanggroe Optimalkan Penyusunan Laporan Kinerja
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Akan tetapi, pemerintah terus berupaya untuk melakukan upaya mitigasi terhadap risiko yang dapat muncul akibat perang Israel-Hamas. Pemerintah akan mengawasi secara intensif berapa lama ketegangan tersebut berlangsung. “Kita belum tahu berapa panjang sehingga tentu nanti kita akan antisipasi,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Namun, Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap solid jika dibandingkan negara lainnya, seperti China, Malaysia, ataupun Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 sebesar 4,94% secara tahunan atau year on year (YoY).

Berita Lainnya:
Sudah 282 Politisi Ditangkap, Dewas KPK: Parpol jadi Episentrum Korupsi
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Indonesia salah satu negara tumbuh kuat, pertumbuhan ekonomi kita masih lebih tinggi dibandingkan negara lain termasuk China, Malaysia, Amerika, bahkan Singapura. Tentu kita ada di atas kita seperti Vietnam,” ungkapnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat pertumbuhan ekonomi China diketahui tumbuh 4,9 persen; Malaysia sebesar 2,9 persem; serta Singapura tercatat hanya mengalami kenaikan 0,7 persen.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya